Marketing zkumparan

Jurus Ricky Thio Dongkrak Pasar Mazda di Indonesia

Jurus Ricky Thio Dongkrak Pasar Mazda di Indonesia
Ricky Thio, Direktur Pengelola EMI.
Ricky Thio, Direktur Pengelola EMI.

Bisnis otomotif di tahun 2021 mulai menggeliat lagi. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil di tahun lalu tercatat 887.202 unit, naik 66,6% dibandingkan penjualan mobil tahun 2020 yang sebanyak 532.402 unit. Namun, angka penjualan tahun 2021 tersebut belum mampu menyamai penjualan di masa sebelum pandemi Covid-19. Pada 2019, secara keseluruhan terjual 1.030.126 unit mobil.

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), pemegang merek mobil Mazda di Indonesia, pun mengalami pasang-surut penjualan mobil asal pabrikan Jepang ini. Tahun 2021, masih merujuk data Gaikindo, Mazda terjual 3.392 unit, lebih tinggi 27,5% dibandingkan penjualan tahun 2020 (2.660 unit). Sementara, di tahun 2019 penjualan Mazda tercatat 4.884 unit.

Selama pandemi, perusahaan otomotif memang menghadapi tantangan yang berat. Menurut Ricky Thio, Direktur Pengelola EMI, tantangan yang dihadapinya berasal dari internal (dalam negeri) dan faktor global. Dari sisi global, tantangannya adalah faktor supply: seluruh industri yang berhubungan dengan microchip mengalami shortage.

“Tiba-tiba kebutuhan microchip menjadi banyak karena orang banyak menggunakan laptop, iPad, bahkan harganya menjadi mahal. Kemudian, kebijakan work form home (WFH) yang tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan pasokan sparepart terhambat,” Ricky menerangkan.

Dari sisi internal, ketika berbicara mengenai otomotif, logistik, atau ordering, itu biasanya empat bulan berjalan, dan tiba-tiba berhenti. “Tentu, yang menjadi tantangan utama adalah bagaimana kami mengurangi stok secepat mungkin. Karena, demand-nya berubah. Yang biasanya A, tetapi gara-gara Covid-19, menjadi B. Masyarakat tiba-tiba langsung ngerem. Oleh karena itu, kami melakukan stock clearance secepat mungkin,” ungkapnya.

Sebab, lanjutnya, stok itu musuhnya industri otomotif. Stok itu artinya bunga berjalan, gudang menjadi banyak. “Bersyukur, stok kami langsung clean-up, tidak sampai bertahun-tahun,” ujarnya.

Menurut Ricky, tahun 2020 juga menjadi pembelajaran bagi dia dan timnya. Saat ini, semua menjadi serba digital, orang WFH itu sibuknya jadi main ponsel, dan aliran informasi konstan. “Ini terasa sekali, seperti print ad yang sudah sangat menipis, tidak seperti dulu. Istilahnya, saat ini internet is everywhere.”

“Kami pun langsung melakukan adjustments ke sana, bagaimana konten-konten yang ingin kami sampaikan ke masyarakat bisa handphone friendly. Kami mulai go mobile. Segala sesuatu yang berhubungan dengan promosi, program, atau produk-produk baru, kami sampaikan melalui mobile marketing,” tuturnya.

Beruntung, para salesman EMI bisa adjustable. Mereka tidak hanya mengandalkan prinsipal, tapi mulai jalan sendiri. Ia mencontohkan, ada salah satu salesman-nya yang jago jualan online, dalam satu bulan bisa menjual 5-10 mobil hanya melalui Instagram. Namun, perusahaan tetap memberikan pengarahan, juga pelatihan cara membuat konten yang baik. Gambar-gambar pun distandarkan. Selain adjustable, para salesman ini selalu positive thinking dan militan, pantang menyerah.

Saat pandemi terjadi di Indonesia, salah satu materi pelatihan yang diberikan tim business development EMI kepada tim sales di setiap dealer adalah cara mengoptimalkan penjualan melalui Instagram atau media sosial. Jadi, mereka belajar membangun akun medsos dan bagaimana mengoptimalkannya, bagaimana bisa mengoptimalkan dengan ads agar mendapatkan lead database potential customer berupa alamat surat elektronik (e-mail) atau nomor telepon.

Pelatihan tersebut diberikan agar mereka bergerak sporadis, semua menjalankannya di online. Walaupun Mazda sudah punya akun Instagram, para salesman biasanya punya akun sendiri.

Untuk mengembangkan pasar Mazda di Indonesia, EMI bekerjasama dengan beberapa pihak. Salah satunya dengan serial Layangan Putus. Alasannya, Ricky melihat, pemain dan serialnya cocok dengan jenis mobil Mazda. Kalau setting-nya di desa, mungkin tidak cocok. Namun, karena kisahnya mengenai peribukotaan, serial itu cocok dengan Mazda, dan ternyata sangat populer.

Selain itu, Ricky menambahkan, EMI tentu juga menjalankan arahan dari global. Menurut dia, tahun 2019 itu sebenarnya prinsipal global sudah mau mengarah ke 7th Generation, yaitu premium dan mengedepankan desain. Namun, di tahun 2020 dan 2021 sempat terhambat karena Covid-19.

“Di tahun 2022 ini kami akan kembali lagi ke 7th Generation. Kami sudah punya tagline ‘Imagination Drive Us’. Kenapa disebut imagination? Karena, mobil kami mengedepankan desainnya, yakni tentang beauty-nya. Arahnya akan ke sana,” Ricky menjelaskan.

Dia optimistis, kondisi di tahun 2022 akan lebih baik. “Seiring dengan perbaikan pandemi ini, saya rasa ekonomi Indonesia akan membaik,” ujarnya. Namun, mungkin ada pergeseran yang tadinya tradisional menjadi lebih modern atau digital. Calon pembeli mobil sebenarnya uangnya sudah ada. Hanya saja, karena pandemi, mereka menunda pembelian mobil. “Begitu pandemi selesai, ya mental lagi ke atas seperti ketapel,” ujarnya.

Karena itu, EMI di tahun 2022 akan membuka dealer di beberapa kota besar. “Fokus Mazda memang di kota-kota besar, disesuaikan dengan karakteristik dan level produk kami yang premium, menekankan desain, taste,” katanya.

Saat ini EMI telah memiliki 25 dealer Mazda di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50% sudah mengedepankan Mazda Corporate Identity terbaru. Begitu juga dengan seluruh dealer yang akan dibuka di tahun 2022. Ricky mengatakan, filosofi identitas baru tersebut adalah “Beauty by Subtraction” atau “Less is More”, yang semuanya serba simpel.

Ricky pun berharap cukup banyak volume penjualan Mazda pada 2022. Hanya saja, dia masih enggan memaparkan target dan model baru Mazda yang akan diluncurkan di tahun ini.

“Yang pasti, tahun ini kami akan all out, dan sangat konsisten menekankan 7th Generation. Kami juga pasti akan ikut berbagai kegiatan pameran, seperti GIIAS (Gaikindo International Indonesia Auto Show),” Ricky menegaskan. (*)

Vina Anggita

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved