Marketing Strategy

Karya Dyand Fariz dari Karnaval Keluarga Hingga Dunia

Karya Dyand Fariz dari Karnaval Keluarga Hingga Dunia

Kontes Miss Universe 2015 menjadi bukti baru hasil karya Dynand Fariz. Melalui kostum Chronicle of Borobudur yang dikenakan oleh Elvira Devinamira, Putri Indonesia 2014, Indonesia menjadi pemenang dalam kategori kostum nasional terbaik.

Dynand Fariz, CEO Jember Fashion Carnival

Dynand Fariz, CEO Jember Fashion Carnival

Kepiawaian founder Jember Fashion Carnival (JFC) ini dalam mendesain kostum dimulai saat karnaval mini yang dilakukan bersama keluarganya. Dengan jumlah 11 orang, ia bersama adik, kakak, keponakan membuat parade kostum saat hari Lebaran. “Saya merasa bosan jika perayaan Lebaran begitu-begitu saja, akhirnya muncul ide ini. Disaat orang lain sibuk menyiapkan Lebaran, kami sibuk menyiapkan kostum parade,” ungkapnya.

Ide uniknya saat itu masih dipandang aneh oleh orang lain, tetapi lambat laun mulai menjadi sebuah komunitas di kota kecilnya, Jember. Komunitas yang berisi anak-anak muda Jember pun semakin berkembang, dari yang semula berjumlah sekitar 40-50 orang, kini mencapai 2000 peserta. “Kami memulainya sekitar tahun 2002 atau 2003 lalu, karnaval tidak bisa diterima langsung di lingkungan kami, karena Jember adalah kota kecil yang religius, kota pertanian,” paparnya.

Pada JFC 1-8, Dynand dan tim tidak melibatkan dana pemerintah, memasuki JFC 9 pemerintah memberi anggaran daerah untuk festival besar ini. Tetapi Dynand mengaku bahwa ia tidak ingin bergantung sepenuhnya kepada pemerintah. Selain itu JFC pun baru menggandeng promotor pada pagelarannya yang ke-13. Hal ini karena Dynan mempertimbangkan untung ruginya jika menggunakan promotor.

Tapi Dynand dan tim tidak patah semangat, mereka membuktikan dengan kreativitas yang dimiliki. Ia mengatakan bahwa peserta merancang dan mendanai sendiri kostum karnaval. “Setiap tahun kami hampir 40 kali show di berbagai dunia untuk menyebarkan virus kreatif ini, sekaligus membawa nama Indonesia,” kata pria yang juga menjadi dosen di Esmood Jakarta ini. Dalam setiap tour, JFC membawa hampir 300 peserta, 70 orang marching band, layaknya sirkus.

Kini memasuki karnaval yang ke-15, JFC memberi pengaruh besar bagi Kota Jember khususnya bagi industri pariwisata. Selain itu menurut Dynand, industri properti juga turut bertumbuh, seperti banyaknya pembangunan hotel berbintang hingga harga tanah yang kian mahal.

Melihat begitu besar dampak positif JFC terhadap Indonesia khususnya Kota Jember, Dynand memiliki banyak target yang ingin dicapainya melalui JFC, yaitu JFC direncanakan akan dibuat menjadi per 6 bulan, lalu akan dibangun sebuah museum kostum nasional Indonesia di Jember yang akan menyimpan kostum JFC yang meraih penghargaan internasional, dan siaran live JFC ke seluruh dunia.

“Saya memang sudah membayangkan akan sukses, tapi tidak mengira secepat ini dampaknya khususnya peran media. Saya tidak menyangka ada 3711 media yang meliput selama 5 hari pada penyelenggaraan JFC tahun ini,”dia menguraikan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved