Marketing Strategy

Kebakaran Hutan Dongkrak Penjualan Penjernih Udara Sharp

Kebakaran Hutan Dongkrak Penjualan Penjernih Udara Sharp

Nyamuk menjadi salah satu binatang nomor 1 penyebab kematian manusia di dunia. Menurut World Health Organization (WHO, jumlah kasus kematian manusia di dunia akibata penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi total dari kematian manusia akibat diserang ular, anjing, buaya, singa serigala, dan hiu.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara tropis yang memiliki sejarah panjang dengan nyamuk. Terutama di musim hujan, seringkali muncul berbagai penyakit salah satunya demar berdarah (DBD). Oleh karena itu, sebelum datangnya musim hujan November nanti, Sharp sengaja meluncurkan produk terbaru mereka yaitu penjernih udara dengan penangkap nyamuk (Mosquito Catcher) FP-FM40 dan Plasmacluster, pembasmi tungau (Mite Catcher) EX-HX100.

Akira Atarashi, Fumihiro Irie, Herdiana Anita Pisceria, Takahiro Takahata, dan Hiromasa Okajima saat peluncuran produk Plasmacluster dengan Mosquito & Mite Catcher

Menurut Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang rentan terpapar dampak negatif dari nyamuk. Oleh karena itu Sharp sengaja meluncurkan produk penjernih udara dengan teknologi plasmacluster yang dilengkapi fungsi penangkap nyamuk.

Sebelum dijual di Indonesia produk ini sebelumnya telah diujikan di Institute for Medical Research Malaysia yang melakukan 15 tes di sebuah rumah uji coba. Selain itu, uji coba juga dilakukan di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Cengkareng, untuk penjernih udara sekaligus penangkap nyamuk (Mosquito Catcher).

Produk ini rencananya ditargetkan untuk kelas menengah ke atas, serta orang-orang yang peduli pada kesehatan. Selain itu rumah sakit dan institusi kesehatan juga menjadi salah satu target mereka. Hingga 3 bulan pertama Sharp menargetkan penjualan 500-600 unit Masquito Cather. Dalam setahun Mosquito Catcher diharapkan mampu terjual 10.000 unit sementara Mite Catcher diharapkan mampu terjual 3.500 unit.

Penjernih udara dengan penangkap nyamuk (Mosquito Catcher) FP-FM40 dibanderol dengan harga Rp 3-3.5 juta dan keluar pada bulan Oktober. Sementara plasmacluster pembasmi tungau (Mite catcher )EC-HX100 akan dibandrol dengan harga Rp 3.5-4 juta dan dikeluarkan pada bulan November 2015.

Produk ini sudah dipasarkan di Malaysia dan Indonesia, menyusul Singapura dan Thailand. Produk ini sendiri hanya diproduksi dan dipasarkan di di Asia Tenggara saja. Pasar purifier masih tergolong kecil di Indonesia, dari 2014 hingga 2015 pasar ini mengalami pertumbuhan hanya 10%. Sejauh ini pasar purifier penetrasinya masih di bawah 5%, bila dibandingkan AC yang mampu meraih 25%.

Adanya kebakaran hutan yang menimpa Indonesia justru mampu menaikan pasar ini. Daerah seperti Jambi, Kalimantan, Palembang dan daerah-daerah di sekitarnya mampu menaikkan penjualan dari yang hanya 2.500-3.000 menjadi 10.000 unit. Jumlah ini merupakan total yang dicapai pasca Lebaran kemarin hingga Oktober ini. “Masyarakat yang tinggal di daerah bencana asap membutuhkan udara bersih, oleh karena itu mereka membeli air purifier kami,” jelas Herdiana Anita, General Manager Product Planning Division Sharp Indonesia.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved