Marketing

Kuartal I, Okupansi Hotel di Bodetabek Naik 76%

Kuartal I, Okupansi Hotel di Bodetabek Naik 76%

Kuartal I 2012 membawa angin segar bagi pelaku bisnis perhotelan, khususnya yang berada di wilayah Bodetabek. Coldwell Banker Indonesia memaparkan, tingkat hunian (okupansi) hotel meningkat menjadi 76%, atau naik sekitar 10% dari 66% dibandingkan kuartal 4 tahun lalu.

Kenaikan tingkat hunian ini didongkrak oleh banyaknya permintaan untuk kamar hotel untuk kegiatan bisnis, pertemuan, konferensi, pertemuan pemerintahan, dan sebagai alternatif kegiatan bisnis di luar Jakarta yang cukup padat. “Permintaan hotel meningkat di wilayah Bodetabek sebagai pengalihan kegiatan bisnis, pertemuan dan pasokan hotel yang meningkat di wilayah tersebut” papar, Meyriana Kesuma, Manager Research and Consultancy Coldwell Banker Indonesia.

Meyriana mengatakan, sebagai awal permulaan tahun, pada kuartal 1 2012 ini belum ada proyek hotel berbintang yang selesai tahap konstruksinya. Hal tersebut menyebabkan total pasokan kumulatif tetap berjumlah 24.727 kamar. Pada kuartal ini kontribusi tiap hotel berbintang terhadap keseluruhan pasok hotel berbintang di Jabodebek masih sama seperti kuartal sebelumnya, yaitu 24,67% berasal dari hotel bintang 3,38,24% dari hotel bintang 4, dan 37,09% berasal dari kontribusi hotel bintang 5.

Sementara itu, okupansi hotel untuk wilayah Jakarta hanya naik sebesar 0,45% dari kuartal sebelumnya sehingga kuartal ini okupansi hanya sebesar 65,18%. Hal tersebut dikarenakan beberapa hotel bintang 5 di Jakarta tengah mengalami renovasi dan beberapa diantaranya melakukan pergantian operator. Hal ini sebagai upaya untuk menaikkan kembali tingkat okupansinya.

“Permintaan terhadap hotel berbintang masih didominasi oleh aktifitas bisnis perusahaan dan kegiatan pemerintahan seperti meeting, konferensi, maupun untuk tujuan liburan/leisure,” katanya.

Untuk harga sewa hotel di Jakarta mengalami kenaikan yang cukup signifikan, kenaikan rata-rata pada kuartal ini sebesar 8.8% yaitu sebesar Rp 1.140.000. Untuk hotel bintang 5, rata-rata sewa kuartal 1 2012 ini sebesar Rp 1.700.000, atau mengalami kenaikan sebesar 13.3% seiring dengan kembali aktifnya kegiatan bisnis dan pemerintahan yang membutuhkan akomodasi ruang hotel.

Sedangkan untuk hotel bintang 4, rata-rata harga sewa per malamnya pada kuartal 2 2012 ini sebesar Rp 1.039.000, atau naik sekitar 5.8% dari kuartal sebelumnya. Dan untuk hotel bintang 3 di Jakarta, rata-rata harga sewa pada kuartal ini adalah Rp 720.000, atau naik sekitar 7.2% dari kuartal sebelumnya.

Selain karena meningkatnya permintaan untuk ruang hotel dari instansi pemerintahan serta swasta, faktor lain yang ikut mendongkrak naiknya harga sewa hotel adalah isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan tarif sewa kamar hotel adalah sebagai bentuk antisipasi pihak management hotel terhadap meningkatnya biaya operasional yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM di bulan April. (Aro Fajar/EVA)

.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved