Sejumlah kopi spesialti dari Indonesia sudah dikenal di pasar internasional. Peminatnya diyakini cukup besar dan terus bertumbuh. Karena itu, pemasaran komoditi ini harus terus didukung. Seperti yang telah dilakukan oleh Atase Perdagangan dan Kepala Bidang Fungsi Penerangan KBRI, di mana mereka telah mengunjungi salah satu pengusaha diaspora Indonesia yang memiliki perusahaan kopi spesialti Nagadi Coffee, di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Felix Tansil, seorang barista muda berbakat yang memulai usahanya sejak tahun 2011.

Pada kunjungan tersebut, Tim Kantor Atase Perdagangan dan Penerangan KBRI melakukan apresiasi kopi melalui coffee tasting dan berdiskusi mengenai perkembangan bisnis diaspora di Amerika Serikat. “Salah satu tugas Atase Perdagangan dan Bagian Penerangan KBRI adalah mempromosikan produk Indonesia yang nantinya dapat mendorong ekspor Indonesia ke AS. Oleh karena itu, sesi uji cita rasa kopi spesialti Indonesia sangat penting bagi kami. Kalau kita tidak paham dan menghargai produk tersebut, maka akan sulit melakukan promosi yang efektif,” jelas Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan (Atdag) KBRI, di Washington DC, Rabu (5/2/2014) waktu setempat.

Nagadi Coffee merupakan salah satu perusahaan diaspora yang termasuk dalam bisnis incubator project yang sedang dikembangkan oleh KBRI. Pihak KBRI melalui Kantor Atdag terus mendorong perusahaan ini untuk mengembangkan usahanya dengan cara mendorong dan memfasilitasi perusahaan tersebut dalam beberapa kegiatan pameran dan promosi. “Incubator project ini dilakukan guna mendorong semangat kewirausahaan diaspora sekaligus mempromosikan produk ekspor unggulan Indonesia, seperti kopi spesialti. Selain kopi, produk makanan dan minuman Indonesia, serta usaha koperasi juga menjadi salah satu bisnis inkubator Atdag,” jelas Made.

Pada awal pendiriannya, Nagadi Coffee difasilitasi oleh Kantor Atdag yang membantu mendapatkan sumber kopi terbaik dan berkualitas asal Indonesia. Nagadi Coffee melakukan pembelian dari importir kopi Indonesia di California yang melakukan pembelian langsung dari petani kopi spesialti di Indonesia. Menurut Felix Tansil, hal ini adalah prasyarat untuk mendapatkan kualitas terbaik kopi spesialti dan menjamin pasokan yang terus menerus, serta menjalin hubungin kemitraan yang saling menguntungkan antara pembeli kopi dan petani.

Felix mendapat pasokan dari petani kopi di Desa Badak Gede, daerah Takengon dekat Danau Laut Tawar, Provinsi Aceh. Menurutnya, konsumen kopi di Amerika saat ini sangat khas. Pencinta kopi saling berlomba mencari cita rasa kopi yang lebih baik dan cocok dengan selera mereka, dan pada saat yang sama ingin mengetahui “cerita” di balik kopi tersebut. “Penikmat kopi saat ini tidak segan-segan mencari tahu asal kopi yang mereka minum, siapa yang memiliki kebun kopi tersebut, bagaimana suasana sosial atau lingkungan dan ekonomi wilayah tersebut, bahkan nama petani yang memetik kopi tersebut. Dengan kata lain, terjadi “relationship” atau ikatan batin antara konsumen dengan produsen,” ujar Felix.

Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk persiapan Indonesia mengikuti pameran kopi spesialti terbesar di Amerika Utara “Specialty Coffee Association of America (SCAA) Events” yang ke-26 yang akan diselenggarakan di Kota Seattle pada 24-27 April 2014. Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia dan mempunyai jenis kopi spesialti yang beragam, namun belum dikenal dan diapresiasi dengan baik oleh pelaku kopi dunia. Paviliun Indonesia akan kembali hadir kembali pada pameran tersebut untuk menjaga citra dan menunjukkan konsistensi Indonesia di pasar AS. Indonesia aktif dalam menjaga dan merebut pangsa pasar kopi spesialti di AS karena AS merupakan pencetus tren industri kopi dunia.

Ekspor kopi Indonesia ke AS di tahun 2012 hampir mencapai US$ 400 juta, namun mengalami penurunan nilai di tahun 2013. “Oleh sebab itu, upaya mendorong ekspor harus dilakukan lebih terarah, khususnya kopi spesialti yang nilainya lebih tinggi dari pada kopi komersial. Kehadiran Nagadi Coffee di wilayah Washington DC dan promosi terus-menerus oleh Indonesia melalui SCAA akan mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia ke AS,” imbuh Made.

Sekilas mengenai kopi spesialti

Kopi spesialti adalah jenis kopi yang memiliki cita rasa tinggi karena berasal dari kopi Arabika pilihan yang tumbuh di ketinggian tanah tertentu. Pemetikan biji kopi dilakukan dengan tangan dan dipilih secara seksama hanya yang butiran (cherry) berwarna merah maroon. Cita rasa kopi spesial tergantung dari jenis dan ketinggian tanah, serta tumbuh-tumbuhan yang berada di sekitar kebun kopi. Hal ini yang membuat cita rasa atau aroma kopi bermacam-macam, seperti aroma coklat, alpukat, rempah-rempah, jeruk, dan bunga. Jenis kopi ini banyak ditemui di sekitar pegunungan karena tanah vulkanik sangat cocok untuk kopi spesial. Itulah mengapa Indonesia dikenal memiliki jenis dan ragam kopi spesialti yang kaya, mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, hingga Papua.

Sekilas Tentang Nagadi Coffee

Nagadi Coffee adalah wholesale kopi roaster yang berlokasi di Silver Spring, Maryland dekat Washington DC. Pemiliknya, Felix Tansil, lebih suka menyebut usahanya sebagai Coffee Laboratory. Felix memfokuskan usahanya pada wholesale kopi spesial, diantaranya Takengon, Aceh, dan Madailing, Sumatra Utara.

Nagadi Coffee akan memperluas cakupan asal kopi spesialti Indonesia ke depannya. Setiap Sabtu, laboratorium Nagadi Coffee dibuka untuk umum bagi pencinta kopi untuk membeli kopi secara ritel atau mengikuti kelas apresiasi kopi (cupping, tasting) agar konsumen dapat menghargai dan memahami kopi spesialti, khususnya yang berasal dari Indonesia. Nagadi Coffee mulai beredar di beberapa café shop di wilayah DC, Maryland, dan Virginia. Nagadi Coffee juga melayani penjualan ritel secara online melalui situs mereka di www.nagadicoffee.com. (EVA)