Marketing

Lion Parcel, Optimistis Hadapi Pasar yang Bergerak Dinamis

Lion Parcel, Optimistis Hadapi Pasar yang Bergerak Dinamis
Chief Executive Officer Lion Parcel Farian Kirana
Chief Executive Officer Lion Parcel Farian Kirana

Kendati pandemi Covid-19 semakin melandai dan kehidupan ekonomi mulai menggeliat kembali, PT Lion Express yang juga dikenal dengan nama Lion Parcel tidak mau lengah. Perusahaan penyedia jasa pengiriman logistik anak usaha Lion Air Group ini melihat 2022 masih akan menjadi tahun yang menantang.

Dalam situasi seperti itu, seluruh industri pasti akan terus beradaptasi dengan pasar yang masih sangat dinamis. Karena itu, Lion Parcel pun mengaku tetap hati-hati dan menyiapkan strategi khusus dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis sepanjang 2022.

Chief Executive Officer Lion Parcel Farian Kirana mengatakan, ketika menghadapi pandemi Covid-19 tahun 2020-2021 yang benar-benar menguji nyali, ia cukup bangga karena dapat melaluinya dengan baik. “Pandemi yang telah menciptakan begitu banyak perubahan di seluruh industri Tanah Air, termasuk logistik, telah mendorong kami untuk terus beradaptasi sesuai dengan pergerakan pasar,” ungkapnya.

Farian senang karena bisa terus berinovasi secara kreatif dan tetap hadir bagi masyarakat Indonesia dengan banyak penawaran dan inisiatif menarik. Bagaimana tidak. Lion Parcel berhasil mencatatkan performa positif, dengan rata-rata pengiriman 4.500.000 paket per bulan dan peningkatan pendapatan perusahaan hingga 40% secara year-on-year pada akhir 2021.

“Makanya, kami optimistis bisa terus meningkatkan volume pengiriman kami lebih dari 50% dari rata-rata jumlah pengiriman paket tahun di 2021,” kata Farian.

Untuk dapat mewujudkan target tersebut, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi ampuh. Pertama, terus mempelajari permintaan pasar terhadap industri logistik dan berusaha mengimplementasikan formulasi marketing mix yang tepat. Terus mencari cara berinovasi dari sisi produk untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami akan terus mencari cara agar dapat memaksimalkan efisiensi operasional, serta terus memperluas jaringan layanan pengiriman Lion Parcel guna menjawab setiap permintaan pelanggan,” kata keponakan Rusdi Kirana itu.

Kedua, melihat kebiasaan masyarakat yang semakin mengandalkan internet dan belanja online sebagai salah satu sumber dalam memenuhi kebutuhan mereka, Lion Parcel menargetkan untuk dapat melebarkan jangkauannya di platform marketplace. Juga, terus memperluas jaringan dan memperbanyak jumlah armada pengiriman untuk mewujudkan proses distribusi yang semakin merata dan efisien, serta menambah jumlah agen dengan membuka peluang kemitraan bagi masyarakat yang ingin menjadi agen sendiri untuk memberikan akses yang mudah dan terjangkau untuk masyarakat.

Saat ini, seluruh operasional Lion Parcel didukung oleh lebih dari 7.000 agen, 15.000 kurir antar, serta 3.000 armada yang saling terintegrasi. Kolaborasi yang hebat juga dilakukan oleh lebih dari 1.000 karyawannya, yang bekerjasama dengan lebih dari 200 konsolidator dan subkonsolidator Lion Parcel yang siap melayani pelanggan, tersebar menjangkau 98% wilayah Indonesia. Farian memastikan, optimalisasi digitalisasi melalui aplikasi dan integrasi sistem juga akan terus dilakukan untuk mempermudah operasional dan layanan para agen dan karyawan.

Ketiga, masih terkait optimalisasi digital, perusahaan yang berdiri sejak 2013 ini dari awal memang bertekad memaksimalkan digitalisasi di seluruh lini bisnis untuk mempermudah integrasi layanan secara menyeluruh. Maka, dalam beberapa tahun terakhir fokus melakukan transformasi digital dan melakukan migrasi dari server fisik ke cloud yang lebih up-to-date, fleksibel, dan dinamis. Bekerjasama dengan Amazon Web Services, server cloud dipercaya dapat membantu pengelolaan data yang semakin meningkat dengan jumlah data yang tidak dapat diprediksi, agar mendukung operasional yang lebih lancar dan efektif.

Di sisi lain, digitalisasi layanan via aplikasi Lion Parcel yang kini tersedia di App Store dan Google Play Store juga terus ditingkatkan. Pelanggan akan mendapatkan one stop solution bagi kebutuhan pengiriman paketnya, yang mencakup layanan pick-up untuk mengatur jadwal penjemputan paket di tempat dan waktu yang telah dipilih, sistem

pembayaran yang mudah karena aplikasi Lion Parcel sudah terintegrasi dengan digital payment gateway, serta status pengiriman yang transparan karena pelanggan dapat dengan mudah memantau perkembangan status paketnya via aplikasi.

“Untuk meningkatkan penetrasi penggunaan aplikasi ini, sejak satu tahun terakhir kami juga telah menawarkan banyak promo menarik bagi pelanggan yang menggunakan aplikasi ini,” kata Farian. Berkat sambutan positif konsumen, pada 2021 Lion Parcel berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah paket yang dikirim melalui aplikasi ini meningkat 600% dibandingkan periode sebelumnya.

Keempat, khusus dua tahun terakhir semasa pandemi, Lion Parcel sengaja melakukan terobosan guna menjawab kebutuhan pelanggan. “Kami selalu berusaha dapat hadir berkembang bersama masyarakat, memberikan solusi pengantaran dan logistik yang tetap terjangkau bagi para UMKM pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” ungkap Farian.

Caranya? Dengan memperkenalkan berbagai promo. Misalnya, Promo SIKAT (Setengah Kilo Hemat), untuk mendukung UMKM mendapatkan ongkos kirim (ongkir) yang lebih ekonomis. Diberlakukan perhitungan ongkir dengan pembulatan setengah kilo ke bawah bila pelanggan mengirimkan paket dengan berat tanggung.

Ada pula promo Cashback 50%. Promo spesial ini untuk memperkenalkan dan mempercepat penetrasi penggunaan aplikasi Lion Parcel pada pertengahan 2021.

Juga ada JagoPack, yang menawarkan ongkir antarkota yang lebih murah. Melalui penawaran JagoPack, didukung jaringan pengiriman yang luas di Indonesia, Lion Parcel percaya dapat menjadi mitra pengiriman yang semakin diandalkan masyarakat dan pelaku UMKM. Menurut Farian, JagoPack yang diluncurkan pada Oktober 2021 kini telah menjadi salah satu layanan favorit masyarakat.

Kelima, akan terus fokus memperluas layanan agar bisa dinikmati masyarakat pada platform marketplace. Saat ini Lion Parcel telah hadir di Bukalapak dan Tokopedia, sehingga turut mempermudah pengguna untuk mendapatkan akses layanannya lewat beragam promosi, seperti gratis ongkir dan cashback.

Intinya, masih banyak tantangan bisnis tahun 2021 yang mungkin masih akan terus terjadi pada 2022. Menghadapi tantangan ini, Lion Parcel bertekad akan terus mencari solusi untuk mengurangi potensi setiap kendala yang muncul dari berbagai aspek yang berbeda.

Sebagai contoh, untuk kendala yang muncul pada sisi penjualan ritel berhubungan dengan agen yang terdampak, misalnya, Lion Parcel terus berinovasi dalam memaksimalkan digitalisasi layanan untuk mengurangi kontak dan kunjungan langsung pelanggan ke lokasi agen. Lewat aplikasi ini, perusahaan telah membantu agen untuk mendapatkan orderan yang masuk lewat layanan pick-up paket: pelanggan dapat mengajukan permintaan penjemputan paket di waktu dan tempat yang mereka tentukan sendiri.

Yang tidak kalah menantang, mempertimbangkan industri logistik yang masuk ke dalam sektor industri kritikal, tapi Lion Parcel tidak bisa 100% menerapkan sistem work from home (WFH). Nah, berarti perusahaan ini harus terus memaksimalkan penerapan protokol kesehatan sebagai proteksi ekstra terhadap karyawan. Tes swab antigen dan sterilisasi lingkungan kerja secara rutin terus dilakukan. “Semua itu sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan,” Farian menandaskan.

Apa pun tantangan yang dihadapi, dia meyakini, industri jasa layanan logistik akan terus moncer di tahun-tahun mendatang. Bahkan, kini Lion Parcel tengah bersiap-siap melakukan IPO dengan target rampung pada akhir 2023. Seluruh persiapan tengah dilakukan, baik secara internal maupun eksternal.

Farian meyakini ada beberapa faktor yang akan terus menjadi pendorong pertumbuhan bisnis logistik pada 2022. Di antaranya, harga layanan kompetitif yang ditawarkan kepada pelanggan, yang menjadi faktor utama.

Berikutnya, kecepatan dan kemudahan akses. Ini akan menjadi faktor krusial bagi masyarakat, yang dapat turut mendorong pertumbuhan bisnis logistik. Dan terakhir, tren belanja online yang terus tumbuh, juga turut meningkatkan permintaan terhadap layanan logistik. (*)

Dyah Hasto Palupi/Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved