Lux melalui Spark Research telah mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia cenderung terjebak dengan kenyataan dan apa yang mereka inginkan dari suatu hubungan dan pasangannya. Keinginan akan hubungan yang ideal dan penuh dengan cinta, namun ia tidak sadar bahwa butuh upaya untuk dapat selalu bangkitkan getaran cinta layaknya pertama kali jatuh cinta.

“Untuk dapat membangkitkan getaran cinta sebagai perempuan, kita perlu untuk membawa kembali kejutan-kejutan yang sebelumnya pernah kita berikan di masa awal menjalin hubungan,” Roslina Verauli, M.Psi, pakar yang menjadi kontributor House of Lux.

Artis Bunga Citra Lestari mempunyai cara khusus untuk memberikan kejutan pada pasangannya. “Saat pacaran dengan Ashraf dulu, bukan hal yang mudah untuk mengatur kejutan untuknya karena hubungan jarak jauh yang kita jalani. Namun kejutan bisa diberikan melalui banyak cara. Seperti saat menjelang Idul Fitri, aku sengaja mengejutkannya dengan menunjukkan tiket pesawat yang telah kubeli untuk berkunjung ke Malaysia. Alhasil dia sekaligus ingin memperkenalkanku dengan keluarganya,” kenang Bunga.

Menurut Bunga, curi-curi waktu di lokasi shooting untuk bisa video chat dengan Ashraf juga bukan hal yang mudah. Tapi dia selalu menyempatkannya dan berusaha untuk berinisiatif mengajaknya ngobrol duluan tanpa harus memaksa.

Alhasil, waktu yang telah mereka perjuangkan selama pacaran tidak pernah sia-sia. Tidak sampai setahun Ashraf menyatakan komitmennya untuk melamar Bunga. Lima tahun pernikahan hingga saat ini tidak pernah menghentikan keduanya untuk terus atuh cinta setiap hari.

Roslina menjelaskan, hal yang wajar jika pernikahan semakin lama semakin menjadi rutinitas belaka. Kita merasa sudah cukup dengan cinta dan komitmen yang telah diucapkan di awal.

Kedekatan sepasang suami istri seringkali mengalami kesenjangan saat anak mereka mulai menyita waktu keduanya. Anak bukan berarti dapat menjadi alasan untuk tidak lagi memperhatikan pasangan masing-masing. Saling menyempatkan waktu hanya berdua adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Namun, Bunga tidak ingin situasi yang monoton. “Dalam pernikahan ini, sebisa mungkin kami tidak boleh merasa puas, never take it for granted. Hal-hal yang menyenangkan di sela-sela rutinitas tidak dapat dianggap sepele, seperti sarapan bersama di kamar tidur sebelum bekerja atau bertukar pesan singkat yang lucu dan hanya kami yang tahu saat sedang bekerja, “Bunga menguraikan.

Setelah menikah, bukan berarti Bunga mengesampingkan penampilan saat sedang di rumah. Tampil mempesona sebelum Asraf pergi bekerja dan saat ia pulang adalah hal kecil yang penting untuk membuatnya semakin dekat dan tidak dapat berpaling dari rumah.

Bgai Bunga, mengurus anak yang baru berusia tiga tahun seperti Noah memang bukan hal yang mudah, terlebih dia selalu berusaha untuk hands-on di setiap kebutuhannya. Tapi bukan berarti dia melupakan waktu berdua dengan suaminya. Tidak jarang dia mengatur date night dengan Ashraf, dia suka memesan tiket bioskop terlebih dulu supaya ia bisa menyusul setelah bekerja. Kadang bahkan mereka menyempatkan waktu untuk nonton konser berdua.

“Yang paling menyenangkan adalah setelah pulang kencan berdua dan jemput Noah di rumah neneknya, kami serasa seperti pasangan baru yang semakin lengkap dengan hadirnya anak kami. Kehangatan yang kami rasakan tidak datang dengan sendirinya, tapi perlu diusahakan,” tambah Bunga.

“Selalu merasa bersyukur saya memiliki keluarga yang begitu indah dengan kelembutan Bunga sebagai istri dan ibu yang selalu dapat membangkitkan getaran cinta dalam hubungan kami, and it’s really beautiful,” ujar Ashraf Sinclair, suami Bunga. (EVA)