Marketing zkumparan

Mantan Vokalis 7Notes Jual Parfum Miliaran Rupiah

Mantan Vokalis 7Notes Jual Parfum Miliaran Rupiah
Raden Tubagus Wijaya, Founder dan Perfurmer Parfum Gue

Aroma wangi menyelimuti kantor Parfum Gue di kawasan niaga Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat. Beberapa pegawainya sedang mengemas puluhan botol parfum. Raden Tubagus Wijaya, Founder dan Perfurmer Parfum Gue, mengajak wartawan SWA menyambangi rumah toko (ruko) berlantai tiga itu untuk meninjau aktivitas pegawai. Di lantai 3, misalnya, tim riset dan pengembangan (R&D) berkonsentrasi meracik aneka wewangian yang berbasis analisis teknologi Personal Scent Online Application (Persona).

Teknologi ini mendeteksi formula parfum berdasarkan analisis biodata konsumen, yaitu golongan darah, tanggal lahir, dan gender, serta telah didaftarkan dan dipatenkan Tubagus ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Kami memproduksi parfum berdasarkan biodata diri konsumen, yang dilihat dari nama, tanggal lahir, golongan darah, dan gendernya. Parfum berdasarkan karakter individu ini baru pertama kali di dunia dan setiap pembeli akan mendapatkan racikan parfum yang berbeda dengan yang lain,” tutur Tubagus setengah berpromosi.

PT Parfum Gue Indonesia, entitas bisnis yang memproduksi Parfum Gue, merilis empat varian parfum, yaitu silver (Eau De Parfum) seharga Rp 295 ribu, gold (Esprit De Parfum) Rp 385 ribu, platinum (Extrait De Parfum) Rp 550 ribu, dan diamond (Fine Parfum) yang dibanderol Rp 715 ribu per botol.

Parfum Gue pun laris manis diborong konsumen. “Target omset tahun 2019 rata-rata sekitar Rp 2,5 miliar per bulan,“ ujar Tubagus yang biasa disapa “Tebe”. Jadi, penjualan di sepanjang 2019 ditargetkan senilai Rp 30 miliar. Penjualan Parfum Gue pada Januari-Februari mencapai Rp 3,2 miliar. Mayoritas penjualan Parfum Gue disumbang penjualan online (95 persen dari jumlah total penjualan). Sisanya, dikontribusikan kanal konvensional (offline).

Strategi penjualan ini mengerek pendapatan Parfum Gue tahun lalu. “Omset di Desember 2018 saja mencapai Rp 2,2 miliar,” ungkap Tebe seraya menyebutkan, nilai total omset di tahun 2018 sedang difinalisasi penghitungannya. Tahun ini, ia mematok pembeli Parfum Gue sebanyak 1 juta orang, lebih tinggi daripada jumlah pembeli tahun lalu yang berkisar 600 ribu-700 ribu. “Dengan target ini, Parfum Gue diharapkan bisa mendapatkan rekor MURI sebagai produsen parfum yang telah memproduksi 1 juta parfum karakter individu,” kata Tebe berharap. Untuk menggenjot penjualan, ia menggandeng pesohor Aldi Taher, yang didapuk sebagai CEO Parfum Gue awal tahun lalu. Pesona dan jejaring Aldi di industri hiburan bakal mengerek citra Parfum Gue ke konsumen.

Selanjutnya, Tebe gencar mempromosikan Parfum Gue di kanal digital, yakni di media sosial dan website. “Kami juga meluncurkan iGue 4.0 yang berbasis social commerce, bekerjasama dengan Avana Indonesia dan melakukan endorsement ke ratusan artis Indonesia,” kata peraih gelar diploma pemasaran dari Politeknik Pos Indonesia itu, menjabarkan kiatnya.

Sebelumnya, pada 2012-2014 Parfum Gue memasarkan secara semi-online dan penjualannya berkisar 90-110 botol sebulan. Sejak 2015, strategi Parfum Gue diubah; seluruh pemasaran dilakukan di online dan berhasil menopang volume penjualan parfum. “Penjualan kami naik menjadi 1.600 botol per bulan. Di tahun 2018 hingga saat ini, setelah menggunakan platform iGue 4.0 dan pemasaran full online, penjualan kami naik 3.400-4.000 botol per bulan,” ungkap Tebe. Selain itu, pihaknya juga baru menjajaki untuk membuka offline store di Central Park, Jakarta, bekerjasama dengan Gramedia, untuk meningkatkan brand awareness Parfum Gue kepada masyarakat.

Tebe optimistis pangsa pasar Parfum Gue akan semakin gemuk di masa mendatang. Merujuk data Kementerian Perindustrian tahun 2015, ia menyebutkan, nilai pasar industri parfum nasional sekitar Rp 6,5 triliun dan pangsa pasar Parfum Gue baru 0,5 persen. “Dari total market size tersebut, sebesar 85 persen konsumen Indonesia membeli produk lokal. Dari sinilah, saya tergiur memulai bisnis parfum,” pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1988, ini mengisahkan.

Cikal bakal Parfum Gue bermula di tahun 2012, ketika Tebe melakoni profesi sebagai musisi. Kala itu ia adalah vokalis band 7Notes yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat. Ia membagi-bagikan parfum racikannya kepada penonton ketika manggung di berbagai daerah. Penyiar radio pun mendapat pembagian parfum ketika 7Notes tour ke stasiun radio. Sayang, grup musiknya itu bubar dan dibekap kerugian Rp 800 juta. “Tetapi, yang mereka tanyakan adalah parfumnya, bukan band saya,” ujarnya.

Lantas, Tebe meminjam modal Rp 6 juta ke produser eksekutif 7Notes untuk membangun bisnis parfum. Perlahan-lahan, ia berinovasi dengan menggunakan teknologi Persona dan memosisikan keunikan Parfum Gue, yaitu Fragrance Meets Technology. Perlahan-lahan, skala bisnis parfumnya naik kelas. “Saya beruntung karena saya di saat ini adalah pemegang lisensi paten parfum berdasarkan karakter individunya. Parfum Gue pernah mendapatkan dua kali penghargaan dari Gubernur Jawa Barat di masa kepemimpinan Ahmad Heryawan dan saat ini kami telah bekerjasama dengan tiga manufaktur bahan baku parfum. Botolnya pun kami beli dari China karena harga yang lebih murah,” ia menjelaskan.

Yang patut diacungi jempol, bisnis Tebe ini membuka lapangan pekerjaan; kini mempekerjakan 40 orang. Juga, membuka peluang usaha bagi masyarakat. Saat ini ada 33 distributor Parfum Gue di 33 kota di Indonesia, dan agennya mencapai ratusan. Perusahaan Tebe rutin memberikan penghargaan kepada 10 distributor terbaik. Penjualan distributor itu ada yang membukukan omset Rp 1 miliar per bulan, seperti yang dicapai distributor di Sukabumi, Jawa Barat. “Ada juga distributor yang omsetnya mencapai Rp 500 juta sebulan,” ia menambahkan.

Ke depan, Tebe berencana meningkatkan jumlah distributor. Untuk mengembangkan kompetensi tenaga pemasaran, ia menginisiasi Parfum Gue Billionaire Class, program inkubasi bagi mitra bisnis untuk mempelajari seluk-beluk industri parfum dan pemasaran digital. “Selain itu, kami juga mengajak mitra kami agar bisa berbisnis parfum sendiri dengan dukungan dari saya, berupa dukungan supply bahan baku hingga produksinya,” katanya. (*)

Chandra Maulana & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved