Marketing

Menggunakan Rumus AIDA+S untuk Atasi Penjualan yang Stagnan

Oleh Editor
Fotu Ilustrasi (dok Shutterstock)

Pernahkah Anda merasa jumlah penjualan terus menerus stagnan atau tidak mengalami peningkatan? Padahal, menurut Anda, produk yang kamu jual menarik dan berkualitas.Mungkin kesalahannya bukan terletak pada barang atau jasa yang Anda tawarkan, melainkan pada proses pemasarannya. Maka dari itu, mari mengenal apa itu AIDA+S yang ampuh untuk promosi!

AIDA termasuk salah satu teknik marketing yang menjelaskan bagaimana proses yang dilalui konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Kepanjangan dari AIDA yaitu, attention, interest, desire, dan action.

Teknik ini sering ditemui dalam penulisan copywriting atau konten untuk memasarkan produk. Namun, cara ini bukan hanya berlaku untuk tulisan saja.

Penjelasan Perencana Keuangan Finansialku, Juan Mahir Muhammad, CFP®, di bawah ini akan membantu untuk memahami AIDA.

Attention

Pada tahap pertama penjual harus menarik perhatian calon pembeli. Apakah Anda pernah melihat maskot-maskot sebuah brand?

Maskot termasuk bentuk penarik perhatian pembeli. Dengan kehadiran maskot, masyarakat menjadi sadar dan memperhatikan brand tersebut.

Selain itu, pemilihan lokasi pun turut meningkatkan peluang penjualan. Jika berniaga melalui media daring, nama toko dan desain yang unik dan mudah diingat akan menarik perhatian.

Penggunaan kata kunci dalam penulisan yang sering dicari masyarakat juga akan memudahkan penyebaran informasi mengenai brand melalui mesin pencarian otomatis.

Interest

Setelah masyarakat mengenal merek atau produk Anda, buat mereka tertarik membeli barang atau jasa kamu.

Tahap ini lebih sulit dari sebelumnya. Anda harus membangkitkan minat pembeli. Sehingga calon konsumen dapat mengasosiasikan apa yang ada di pikirannya dengan usaha Anda. dengan begitu pembeli akan mencari tahu lebih lanjut tentang merek usaha Anda.

Caranya bisa dengan tulisan atau gambar yang menarik atau pemilihan warna dan konsep dari tempat usaha. Di sini penjual harus kreatif untuk dapat menarik perhatian dari konsumen.

Desire

Tahapan ketiga yaitu menstimulasi keinginan untuk membeli. Ketika telah melewati dua tahap sebelumnya tercipta kedekatan konsumen dengan brand.

Oleh karena itu, pemilik usaha perlu membuat satu langkah lagi yang akan mendorong konsumen membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Tonjolkan keunggulan merek dan produk yang Anda jual. Buatlah para konsumen merasa membutuhkan atau akan menyesal jika tidak mempunyai hal tersebut.

Lalu caranya bagaimana? Sebelumnya, apakah Anda pernah melihat promo ‘beli 1 gratis 1’? Atau ‘bulan depan harga naik’? Kalimat – kalimat tersebut merupakan sebagian kecil dari banyaknya cara yang dapat kamu lakukan. Dengan penawaran tadi akan membuat konsumen berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.

Action

Action bukan akhir dari tahapan keberhasilan penjualan, namun ini adalah awal dari langkah selanjutnya. Pada tahap ini konsumen telah melakukan tindakan terhadap usaha Anda.

Namun, perlu Anda ingat bahwa action disini tidak harus selalu tentang penjualan. Tetapi semua proses konsumen dalam menjangkau merek.

Misalnya, mengunjungi website, berlangganan newsletter, melakukan kontak dengan admin, hingga melakukan transaksi jual beli.

Saat sampai pada tahap ini pastikan konsumen mendapatkan pelayanan dan kualitas produk terbaik.

Dengan begitu, Anda dapat membuat impresi yang baik terhadap pembeli.

Di atas telah membahas tentang AIDA, lalu +S-nya itu apa sih? S yang dimaksud adalah faktor satisfaction atau kepuasan pelanggan.

Jadi, setelah mempraktikan AIDA, Anda perlu mengamati tentang bagaimana kepuasan yang dirasakan oleh konsumen setelah mencoba produk Anda. Ini adalah hal yang bisa menjadi tolak ukur dari kelangsungan usaha Anda ke depan.

Tentunya pengukuran ini penting dilakukan agar Anda mengetahui bagaimana sebenarnya customer experience pelanggan. Karena setiap pelanggan pasti memiliki pengalaman dan pandangan yang berbeda – beda terhadap usaha Anda. Contohnya, menu A lebih laris dibandingkan menu C atau menurut mayoritas pembeli menu B terlalu mahal tidak sebanding dengan porsinya, dan lain sebagainya.

Itu dia penutup dari penjelasan mengenai AIDA+S. Proses membangun usaha memang tidak mudah. Dibutuhkan banyak uji coba untuk menemukan formula yang tepat. Begitu pun dalam proses pemasarannya. Apakah kalian tertarik mencoba teknik pemasaran ini? (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini diproduksi oleh finansualku.com untuk SWAOnline (www.swa.co.id)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved