Marketing

Panasonic Targetkan Pertumbuhan Bisnis 28%

 Panasonic Targetkan Pertumbuhan Bisnis 28%

Pertumbuhan industri elektronik beberapa tahun terakhir ini diakui Ichiro Suganuma memang tumbuh signifikan. Meski enggan membeberkan angka pastinya, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia ini mengakui pertumbuhan tersebuti dipicu oleh meningkatnya perekonomian secara nasional. “Banyak versi yang menyebut tentang industri elektronik. Kadang ada riset yang memasukkan gadget ke consumer elektronik. Tergantung versi mana yang akan dipakai,” jelas dia.

Panasonic pun menikmati pertumbuhan bisnis elektronik ini. Setidaknya, pada kuartal tahun 2012, Panasonic mampu tumbuh 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Target kami tahun ini tumbuh 28%, dan kami sangat optimistis bisa mencapainya,” jelasnya. Produk AC menjadi penyumbang penjualan paling besar. Tanpa mau menyebut berapa besar penjualannya, Ichiro mengklaim Panasonic mampu menguasai 27% dari total pasar penyejuk ruangan itu. Sokongan kedua diberikan produk pompa air yang mampu menguasai hingga 47% pangsa pasar. “Apalagi setelah kami mengakuisisi Sanyo, penjualan pompa air semakin meningkat,” jelasnya.

Namun, Ichiro mengaku perusahaannya sempat mengalami penurunan pertumbuhan. Sepanjang tahun 2011 hanya mencatatkan pertumbuhan 10% saja. Ichiro enggan menyebutkan penyebabnya. “Kalau di tahun 2010 kita bisa tumbuh 28%,” katanya. Dia mengaku tahun ini akan mengembalikan performa Panasonic.

Aneka keunggulan produk Panasonic diyakini cukup bisa mendongkrak penjualan. “Produk kami didukung teknologi tinggi dan menonjolkan Eco Ideas,” jelas dia. Ichiro mengklaim konsep Eco tersebut tidak sebatas lips service semata. Dari mulai proses produksi hingga paska-produk selalu memperhatikan keselamatan lingkungan. “Misalnya produk AC. Produk Panasonic hanya memerlukan sedikit energi, tetapi performa tetap maksimal,” katanya.

Mengusung teknologi Inverter, Econavi, dan Nanoe-G produk AC Panasonic mengklaim mampu menghemat listrik hingga 50% lantaran mampu mendeteksi keberadaan aktivitas, dan kondisi ruangan. “Material yang kami gunakan juga memperhatikan faktor Eco. Ramah lingkungan sudah menjadi policy perusahaan kami,” jelas dia.

Akibat dari policy tersebut, Panasonic malah kurang bisa bersaing di pasar Indonesia. Pasalnya, harga jual Panasonic tergolong tinggi dibanding merek-merek lain, utamanya merek Cina. “Memang kalau kita pergi ke elektronik, penjual pasti bilang Panasonic mahal,” ujar Ichiro. Namun, dia mengaku kualitas Panasonic lebih baik. Dan, memang segmen yang disasar juga berbeda. “Nanti ada saatnya segmen pasar kami tumbuh sehingga konsumen mulai memperhatikan produk berkualitas yang ramah lingkungan,” Ichiro optimis.

Selain home appliances, Panasonic juga punya produk kategori digital AV, professional AV, health & beauty, communications, dan business solution. Produk-produk tersebut masih belum terlalu signifikan menyokong total penjualan perusahaan berbasis di Osaka, Jepang itu. Meski demikian, Panasonic terus berupaya meningkatkan performanya. Tahun ini Ichiro mengaku akan menambah pusat penjualan hingga 200 gerai dan 54 service center dari semula 185 dan 48 buah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved