Marketing Strategy

Pasca Delisting Cerebos, Indra Genjot Brand's di Pasar Premium

Oleh Admin
Pasca Delisting Cerebos, Indra Genjot Brand's di Pasar Premium

Indra tersenyum membalik halaman demi halaman buku di tangannya. Ia sedang tak ingin serius dengan angka maupun grafik di buku tersebut. Apapun yang tertulis di sana, membawa angannya pada sejarah karir Indra 9 tahun terakhir.

“Saya selalu bilang sama teman-teman yang punya buku ini, simpanlah sebagai kenang-kenangan,” tuturnya merujuk buku laporan tahunan Cerebos tahun fiskal 2011. Sejak Desember 2012, Cerebos delisting. Jadilah pria bernama lengkap Indra Budidharma Laban ini ketiban sampur memperjuangkan Cerebos di Indonesia.

Indra adalah General Manager & Director PT Cerebos Indonesia. Sejak Cerebos delisting, tanggung jawabnya mengibarkan bendera Cerebos di Indonesia pun semakin menantang walau ia baru memboyong dua produk. Kedua produk andalan Cerebos yang dimaksud adalah Brand’s Bird’s Nest dan Brand’s Essence of Chicken. Suplemen makanan sarang burung walet Brand’s Bird’s Nest dan sari pati ayam Brand’s Essence of Chicken sebetulnya bukan barang baru. Namun Indra dan sang manajer pemasaran, Agnesyah Budiyanti, merencanakan strategi promosi yang lebih agresif.

Produk lain yang digeber Indra adalah Brand’s Bird’s Nest, sarang burung walet dalam kemasan botol 42 dan 72 gram. Wanita usia di atas 30 tahun jadi incaran produk ini, khususnya mereka yang percaya pentingnya kesehatan dan berhati-hati dengan pola dietnya. Pasalnya, Brand’s Bird’s Nest menawarkan khasiat anti keriput dengan konsumsi yang teratur. “Beauty starts from within,” begitu kata Indra menirukan tagline Brand’s Bird’s Nest, kecantikan berasal dari dalam. Indra mengklaim produk ini sesuai bagi wanita yang tidak mementingkan ‘asal kenyang’ dan peduli dalam menjaga gaya hidup sehat. Untuk menyampaikan pesan ini, Imelda Fransisca, Miss Indonesia 2005, ditunjuk sebagai brand ambassador Brand’s Bird’s Nest. Brand’s pun menggandeng dermatologis untuk mengedukasi konsumen tentang kelembaban kulit. Bicara Bellow The Line, Carrefour Beauty Fair digadang-gadang mampu menarik perhatian konsumen ritel.

Brand’s merupakan rangkaian produk yang kerap digunakan Cerebos untuk menguji kesiapan pasar terhadap produk kesehatan menengah atas. Meski sempat vakum lantaran krisis Asia, Brand’s di Indonesia berusaha bangkit kembali. “Sekarang kami ingin pusatkan pada what do we stand for,” ujar Indra yakin. Dengan menginvestasikan puluhan miliar, Brand’s melebarkan segmennya dari kalangan Tionghoa yang sudah akrab dengan tradisi minum sarang burun walet. “Brand’s memang premium, namun approachable,” lanjutnya. Untuk menjaga kepremiuman sekaligus lebih dekat dengan konsumen, Brand’s semakin gencar memasuki ritel. Ia menuturkan, reputasi baik Brand’s ini sebetulnya sudah melekat pada konsumen. Namun untuk menggerakkan mereka untuk membeli masih jadi tantangan. “Saya tahu ini bagus, tapi bukan buat saya,” Agnes menirukan perkataan konsumennya.

Dalam tiga tahun terakhir. Brand’s sempat tumbuh di atas 50%. Sebelumnya ia hanya bertengger di angka kecil single digit. Maka tak terlalu muluk-muluk bila Indra berharap penjualan Brand’s di Indonesia dapat menandingi Thailand dalam 10 tahun mendatang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved