Marketing

Perluas Pasar, Panorama Gandeng Reed Exhibition

Perluas Pasar, Panorama Gandeng Reed Exhibition

Panorama Group menggandeng Reed Exhibition, salah satu pemimpin event organizer kelas dunia. Melalui kerja sama ini Panorama ingin mengepakkan sayap bisnisnya lebih lebar. “Ke depan, kami akan terus melaunching setidaknya 2 exhibition setiap tahun. Tujuannya adalah untuk mempermudah dalam mempertemukan buyer dan seller,” kata Budi Tirtawisata, CEO Panorama Group.

Menurut Budi, pertumbuhan ekonomi membutuhkan sarana untuk mempertemukan penjual dan pembeli. Exhibition organizer ini mendukung apa yang dibutuhkan oleh pertumbuhan ekonomi, karena akan memberikan multiplier effect. Buyer akan mudah mencari produk-produk, baik itu barang maupun jasa. Sedangkan seller akan memiliki tempat untuk menjual produk-produknya.

Dia juga menegaskan bahwa permasalahan di Indonesia yang sangat krusial adalah kesulitan untuk menjual. “Produk negara kita selalu dibeli oleh pihak ketiga dimana pihak ketiga ini memperoleh added value, yang akhirnya mereka pasarkan ke luar negeri. Jadi kita sangat lemah terhadap pemasaran. Dengan cara inilah kami memberikan wadah untuk pembeli dari seluruh dunia untuk bisa memamerkan produk barang dan jasanya”, kata Budi.

Di sisi lain, Budi mengatakan bahwa sekarang ini dunia tengah melihat bahwa Indonesia sedang berkembang. Jadi pemain-pemain dunia ingin masuk untuk membeli barang dari Indonesia. Mereka melihat potensi pasar Indonesia dengan 240 juta manusia, dan segala sumber daya alamnya baik yang bisa diperbaharui maupun yang tidak, termasuk pariwisata dan sebagainya.

“Dengan masuknya Reed di Indonesia, maka akan terjalin networking. Hal ini akan membuka mata dunia, karena Reed telah memanage 500 exhibition di 39 negara, yang mencakup 44 sektor. Sebagian sektor di bagian permesinan dan ekonomi kreatif (fashion, handy craft, dan lain-lain). Apabila masyarakat Indonesia mengetahui bahwa produk-produk kita bisa memiliki pembeli, maka kita akan tergerak untuk lebih berkarya lagi,” kata Budi.

Dengan adanya joint venture, ini dipastikan akan ada pengaruh positif dari sisi pendapatan. Tapi belum bisa dipastikan berapa angkanya. “Pertama, sebagai partner bisnis, tentunya kami ingin ada performance, yang berarti profit, tapi di luar itu saya kira kami harus ada idealisme juga. Kami ingin menjadi bagian dari percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Kalau bicara soal profit, saya kira itu akan datang dengan sendirinya. Kita bisa punya 3 cara untuk tumbuh, satu dengan organik. Kedua dengan new launching. Ketiga dengan akuisisi. Kami ingin memperbesar dari pangsa exhibition”, tambahnya.

Dari pameran sendiri, Panorama mengupayakan adanya pertumbuhan hingga 10 kali lipat di 5 tahun ke depan sehingga pendapatan bisa meningkat 3-4 kali dari tahun ini. (Gustyanita Pratiwi/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved