Ketika ritel Carrefour di banyak negara melakukan perampingan akibat krisis, Carrefour Indonesia justru semakin bergairah. Bersama Citi Corp, Carrefour mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui private labelnya. Kerja sama ini terbukti menaikkan pendapatan UKM 30%.

“Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk jadi rumah bagi UKM di Indonesia,” tutur Satria Hamid Ahmadi, Head of Public Affair Carrefour Indonesia. Saat ini terdapat 3.880 stock-keeping unit private label yang dijual di 85 store Carrefour di Indonesia.

Satria melanjutkan, “Setiap dua minggu kami menargetkan 3 sampai 5 private label baru.” Private label ritel asal Perancis ini didominasi produk fast moving consumer goods (FMCG). Produk sembako adalah yang paling diminati konsumen.

Mengutip survei internal Carrefour, yang menjadi perhatian konsumen Carrefour pertama adalah harga. Carrefour menyiasati hal ini dengan menggandeng UKM yang memproduksi produk berkualitas dan terjangkau. Biasanya mereka menjual merek mereka sendiri. Setelah itu Carrefour baru menawarkan private label.

“Keuntungannya, mereka tidak perlu membangun merek dan ada kepastian stok,” kata Satria usai grand opening Carrefour di Kota Casablanca pada Kamis, 31 Agustus 2012. Kualitas produk private label pun diaudit oleh lembaga independen. (EVA)