Marketing Strategy

Meski BBM Naik, Toyota Group Optimistis Capai Target Penjualan 2 Juta Unit

Meski BBM Naik, Toyota Group Optimistis Capai Target Penjualan 2 Juta Unit

Di tengah himpitan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat berkorelasi dengan turunnya daya beli masyarakat, PT Toyota Motor Manufacture Indonesia (TMMIN) yakin tidak akan banyak memberikan imbas terhadap performa bisnisnya, terutama kaitannya dengan produksi kendaraan Toyota.

toyota

Bahkan, anak perusahaan PT Astra Internasional ini siap menerima target produksi kendaraan hampir mencapai dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. “Target penjualan group Toyota sampai untuk tahun 2015 mendatang mendatang adalah 2 juta unit, namun berkaca pada tahun 2013 lalu volume produksi TMMIN itu 1.2 juta unit,” ungkap I Made Dana – Director External & Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacture Indonesia.

Kendati demikian, Dana melanjutkan bahwa hampir bisa dipastikan tidak akan ada efek negatif yang diakibatkan kenaikan BBM terhadap performa industri manufaktur. Keyakinan ini berlandas pada setidaknya dua alasan, yakni pertama kenaikan harga BBM yang hanya sebatas short term pain, namun long term akan kembali normal. Terlebih lagi imbasnya lebih kepada cost of distribution saja. “Ada sedikit pengaruh terhadap penurunan penjualan, di mana kaitannya adalah terhadap penyesuaian daya beli masyarakat. Ya paling hanya 10%,” tambah Dana.

Yang kedua, seiring dengan penerapan EcoFriendly pada semua aspek manufkatur, terutama proses produksinya, di mana PT Toyota Motor Manufacture Indonesia menekankan pada efisiensi. Imbasnya adalah pada penghematan cost of production dimana untuk satu unit yang diproduksi bisa menurunkan hingga 30%. Sehingga efisiensi tersebut bisa dialihkan untuk penambahan kapasitas produksi.

Upaya Toyota Motor Manufacture Indonesia terhadap peningkatan produksi tersebut mendapat sambutan positif dari Menteri Perindustrian, Saleh Husin, bahwa ia optimis industri otomotif bakal siap menghadapi keterbukaan pasar global saat memasuki masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) nantinya. “Kita optimis dalam waktu yang tidak terlalu lama Indonesia bisa menyaingi Thailand,” kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Toyota Motor Manufacture Indonesia.

Terkait pengembangan industri otomotif di Indonesia, Saleh juga mengungkapkan ekspektasinya bahwa untuk memantapkan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen otomotif di ASEAN bahkan di dunia, maka industri manufaktur harus memberikan perhatian pada pengembangan industri komponen.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, PT Toyota Motor Manufacture Indonesia telah lebih dulu merealisasikan 13 dari total 16 perusahaan komponen telah berdiri di Indonesia. “Dan tentu saja ini juga menjadi bagian dari pemotongan sejumlah cost apabila diproduksi di dalam negeri, ketimbang harus impor dari negara tetangga,” tutup Dana. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved