Marketing Strategy

Rahasia Brand Awareness Susu Bendera

Rahasia Brand Awareness Susu Bendera

Sembilan dekade di ranah industri susu membuat Frisian Flag Indonesia (FFI), boleh dikata, menjadi satu industri yang mature. Sebagai anak perusahaan FrieslandCampina yang berpusat di Belanda, FFI sudah berdiri sejak 1922, jauh sebelum merdeka. Dengan merek Susu Bendera, tak terasa masyarakat telah mengkonsumsi sekian lama dari generasi ke generasi. Bobby Benarto Suadi, Manajer Pemasaran Dairy Based Beverage Frisian Flag Indonesia menjelaskan, bahwa untuk menghadapi kompetitor, FFI mencoba untuk selalu menyempurnakan formulasi produk.

Salah satu strateginya adalah berinovasi. FFI keluar dengan beberapa varian yang cukup menarik, misalnya Frisian Flag Gold, yang diklaim sebagai satu-satunya susu full cream paling lezat, keluaran FFI. “Makanya, pelanggan kami, misalnya, Pak Abraham (pedagang martabak Bandung Raya di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan) bisa menjual martabak selama 30 tahun, Ibu Anyan (Pedagang dari Toko Anyan), bisa setia menggunakan produk kami lebih dari 45 tahun, distributor kami Karunia Usaha Sejati bisa sampai ke generasi kedua,” ujarnya.

Bobby menambahkan, bahwa dari produknya sendiri, rasa dibuat manis dan gurih sehingga cocok untuk taste Indonesia. Sementara, dari sisi cara, FFI mencoba menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen, contohnya dengan menyediakan beragam bentuk kemasan. “Inovasi kedua lebih ke kemasan, yang mana kami lebih menyesuaikan kebutuhan dari yang bentuknya kaleng bahkan sachet kecil untuk sekali konsumsi. Dan itu membantu sekali untuk masyarakat yang memang konsumsinya tidak terlalu besar. Ada juga kemasan pouch, yakni ketika sekali dituang, dan masih ada sisa, bisa ditutup kembali. Jadi lebih higienis dan rapi,” ia menerangkan.

Adapun kondisi konsumsi susu saat ini sebenarnya relatif membaik dari tahun lalu. Tahun 2012, jumlah rata-rata orang Indonesia yang minum susu per orang per tahunnya berkisar sampai 13 liter. Memang ada peningkatan dari yang tadinya di bawah 12, bahkan pernah sampai 8 liter per tahun, sekarang meningkat ke 13 liter. Meskipun demikian, angka ini masih tetap rendah se-Asia Tenggara. “Kalau kita lihat di kota-kota besar seperti Indonesia, apalagi yang belanja ke mall, itu sudah banyak yang di atas 25 liter per orang per tahunnya. Jadi memang ada peningkatan. Kalau yang masih relatif rendah itu yang rural. Makin jauh dari toko-toko, makin rendah angkanya,” kata Anton Susanto, Corporate Communication Manager PT Frisian Flag Indonesia.

Bagaimana upaya meningkatkan konsumsi susu di Indonesia? Anton menambahkan, bahwa ada keterkaitan yang kuat antara konsumsi susu serta makanan yang bergizi dengan peningkatan bangsa, apakah itu diukur oleh Human Development Indeks dari IMDP, dan lainnya. Maka dari itu, FFI lantas bekerja sama dengan berbagai pihak agar bisa meningkatkan pengetahuan dan menanamkan pentingnya gizi susu serta konsumsinya kepada masyarakat Indonesia.

Salah satu langkah yang dilakukan dari Januari hingga Desember 2012, FFI dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), beserta timnya melakukan riskesdas, yaitu survei di 4 negara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam) dalam wadah SEANUTS (South East Asia Nutrition Survey). Di Indonesia sendiri yang diambil sampel adalah 7.200 anak dari 48 kabupaten 25 provinsi. “Dari situ kami mendapatkan data dan informasi tentang status gizi anak Indonesia. Bukan hanya sekadar ukur kepala, berat badan dan tinggi saja, tapi juga diambil urin dan darah samplenya. Dan di situ kami mendapatkan banyak informasi tentang status gizi mereka. Itu salah satu jalan yang kami tempuh agar bisa meningkatkan konsumsi susu, dan yang lebih penting lagi makanan bergizi di Indonesia,” ia menegaskan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved