Marketing Trends

Renault Tingkatkan Jaringan Penjualan dan Bengkel

Renault Tingkatkan Jaringan Penjualan dan Bengkel

PT Auto Euro Indonesia, agen tunggal pemegang merek Renault, menambah jumlah diler dan bengkel (service point) Renault demi meningkatkan layanan purna jual Renault ke konsumen. Hal ini beriringan dengan rencana Auto Euro Indonesia untuk menggenjot penjualan Renault seiring dengan bertambahnya mobil yang diinginkan konsumen. Baru-baru ini, Renault meluncurkan mini crossover KWID yang harganya dibanderol Rp 117 juta, atau tak jauh berbeda dengan harga mobil low cost green car (LCGC). Kehadiran Renault KWID yang harganya tak jauh berbeda dengan LCGC ini diprediksi bakal menjadi magnet untuk menyedot minat konsumen membeli mobil tersebut.

Renault KWID, mobil cross over yang dibanderol Rp 117 juta, diluncurkan pada pekan lalu. (Foto: Dokumen Renault)

Renault KWID, mobil cross over yang dibanderol Rp 117 juta, diluncurkan pada pekan lalu. (Foto: Dokumen Renault)

Renault KWID berpotensi menggeser merek-merek yang merajai pasar LCGC. Jika skenario ini berjalan mulus, maka penjualan Renault KWID bakal berkontribusi signifikan terhadap penjualan Renault. Auto Euro Indonesia menargetkan penjualan Renault KWID sekitar 1.000 unit hingga tahun 2017. Selain KWID, model terbaru lainnya yang dilluncurkan Renault untuk menggarap segmen medium Sport Utility Vehicle (SUV) adalah New Koleos. Kehadiran kedua model itu menambah jumlah model mobil Renault yang sudah beredadi di Indonesia, yakni Captur, Duster, Clio RS, Megane RS, KWID dan Koleos. Renault memanfaatkan jaringan Indomobil Group lantaran Auto Euro Indonesia adalah anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Di global, Renault beraliansi dengan Nissan, Jepang, sejak tahun 2001. Tak mengherankan, dealer Renault di Indonesia bisa menggunakan dealer Nissan.

Ario Soerjo, Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran Auto Euro Indonesia, mengemukakan pihaknya menekankan layanan purna jual untuk memuaskan konsumen. “Kami menambah dealer, nilai investasi tiap dealernya berbeda-beda karena memperhitungkan harga tanah dan lainnya. Kami juga fokus melayani konsumen di service point di beberapa wilayah, ” ujar Ario melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (27/10/2010). Auto Euro Indonesia masih mengkaji untuk menghitung-hitung investasi dealer.

Renault memiliki aliansi dengan Nissan sehingga pengguna mobil bikinan Perancis ini bisa membawa mobilnya di bengkel Nissan. Sekitar 14 bengkel resmi Nissan yang menerima servis mobil Renault. “Jadi Renault memanfaatkan aliansi ini,” imbuhnya. Jumlah bengkel resmi Renault di Indonesia terhitung dengan jari, seperti di Jakarta, atau Banjarmasin. Karena itu, Ario menuturkan pihaknya berencana menambah jaringan penjualan dan service point Renault.

Rencana penambahan dealer dan meningkatkan layanan purna jual itu adalah langkah antisipasi dan persiapan bagi Auto Euro Indonesia untuk mengantisipasi tingginya minat konsumen ke mobil Renault, seperti KWID. Meski berbandrol murah, mobil teranyar Renault itu tidak dikategorikan mobil LCGC. “ Dengan senang hati kami menyatakan KWID bukan LCGC, tetapi harganya kompetitif, merek Eropa dan satu-satunya crossover yang berada di kisaran harga itu,” tegas Ario.

Adapun, Serge Yoccoz, ASEAN Director of Operations, Renault mengatakan New KOLEOS adalah model flagship untuk Indonesia dan KWID menawarkan kepada konsumen kemudahan untuk mengendarai mobil yang memiliki fitur paling inovatif dan intuitif di kelasnya. KWID sesuai dengan kondisi lalu-lintas di Indonesia yang memerlukan konsumsi bahan bakar dengan tingkat efisiensi tinggi dan biaya kepemilikan mobil yang rendah. Sejak tahun 2013, total penjualan Renault di Indonesia masih di kisaran ratusan unit dalam setahun. Renault kembali hadir di pasar otomotif nasional sejak tiga tahun lalu setelah sebelumnya lenyap dari radar industri otomotif nasional. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved