Kinerja Kinclong, Saham BRI Makin Dicari | SWA.co.id

Kinerja Kinclong, Saham BRI Makin Dicari

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami kenaikan kapitalisasi pasar hingga 24 kali lipat dalam 12 tahun, atau sejak listing di pasar modal pada 2003. "Ini bentuk apresiasi pasar karena pasar yang membentuk harga saham," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 10 November 2015.

Ia menyebutkan kapitalisasi BRI saat awal listing di bursa sebesar Rp 11,47 triliun, dan kini menjadi Rp 200 triliun. Sedangkan harga per lembar saham naik dari Rp 875 menjadi Rp 10.570. Pencapaian tersebut menempatkan BRI sebagai bank BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

Menurut dia, kenaikan kapitalisasi tersebut dipengaruhi kinerja BRI yang selama ini baik. Khususnya dalam menjaga rasio kredit macet (NPL) selalu di bawah 2,5 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) di atas 20 persen. "Sebab, saham itu kan selalu melihat fundamental perusahaan, jadi ini penting."

BRI

Perseroan berencana membagikan saham kepada karyawannya atau employee stock ownership plan (ESOP). Ini untuk menggantikan insentif terdahulu yang berupa uang. "Jadi karyawan BRI juga bisa mendukung aset permodalan di Indonesia," katanya.

Asmawi menjelaskan, setiap tahun perusahaan memang membagikan insentif kepada karyawan BRI, yang total berjumlah 130 ribu karyawan. Ia berharap kebijakan ini juga dapat mengedukasi karyawan untuk bisa berpartisipasi dan menambah aktivitas di pasar modal.

Saat ini, BRI sedang dalam proses pembahasan internal untuk merealisasikan kebijakan ESOP di akhir tahun dan awal tahun depan. Pihaknya masih belum menentukan berapa presentase jumlah karyawan yang akan dibagikan saham. "Kriterianya juga belum kami tentukan, tapi intinya diberikan kepada siapa yang berhak, bukan ditawarkan. "

Perusahaan akan senantiasa memastikan kondisi pasar modal khususnya saham BRI selalu dalam kondisi yang baik dan kondusif. Hal ini dimaksudkan agar karyawan pemegang saham nantinya mendapatkan keuntungan yang optimal. "Harus kami pastikan terus supaya untung, kalau nggak begitu nanti mereka nggak dapat apa-apa," katanya.

Tempo

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)