Marketing Strategy

Salmon Norwegia Kuasai Pasar Sushi di Indonesia

Salmon Norwegia Kuasai Pasar Sushi di Indonesia

Banyak orang mengira bahwa salmon pada sushi atau sashimi yang disajikan di restoran Jepang berasal dari Jepang. Padahal ikan yang kaya akan omega-3 tersebut sebagian besar berasal dari Norwegia. Dalam upayanya memberikan edukasi mengenai hidangan laut, Norwegian Seafood Council bekerja sama dengan salah satu rantai restoran sushi di Indonesia, Sushi Tei dalam kampanye tentang manfaat salmon.

Direktur Regional NSC Jon Erik Steenslid, Menteri Perikanan Norwegia Elisabeth Asparker dan Direktur Utama Sushi Tei Sonny Kurniawan.

Direktur Regional NSC Jon Erik Steenslid, Menteri Perikanan Norwegia Elisabeth Asparker dan Direktur Utama Sushi Tei Sonny Kurniawan.

Norwegia merupakan negara kedua terbesar dalam ekspor sektor seafood mereka pada tahun 2014. Di Indonesia, 70% market share salmon dikuasai oleh Norwegia. Menurut Regional Director Norwegian Seafood Council Jon Erik Steenslid, hampir seluruh gerai sushi di dunia menggunakan salmon dari Nowegia karena sangat cocok untuk dijadikan sushi dan sashimi.

“Dalam lima tahun terakhir popularitas konsumsi salmon meningkat di masyarakat Indonesia karena didorong oleh menjamurnya restoran sushi. Hubungan antara salmon dan sushi sangat kuat, namun tidak banyak orang tahu bahwa bahan utama jenis makanan ini berasal dari Norwegia,” ungkap Steenslid saat kampanye edukasi yang mengusung tema “The Best of Two Worlds” di gerai Sushi Tei, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, (23/11).

Sementara itu menurut Menteri Perikanan Norwegia Elisabeth Asparker, keamanan pangan menjadi isu utama dalam pengelolaam industri hidangan laut Norwegia. “Didukung oleh faktor geografis dengan kondisi air laut dingin dan bersih, serta sistem logistik yang hanya membutuhkan waktu 36 jam sejak ikan ditangkap hingga ikan dapat dikonsumsi di negara-negara Asia Tenggara, maka kualitas kesegaran salmon tetap terjaga,” ujar Asparker.

Adapun di Sushi Tei hidangan yang berbahan dasar salmon dapat terjual lebih dari 13.000 piring setiap harinya. Hal ini diakui oleh Direktur Sushi Tei Sonny Kurniawan. “Sushi Tei terus melakukan continous improvement dalam produk dan pelayanan. Tidak hanya memperhatikan rasa, tapi juga mutu makanan yang telah melalui proses standar Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang merupakan food safety management system yang telah diakui dunia,” kata Sonny.

Kerja sama dalam bentuk kampanye edukasi diwujudkan dalam bentuk tampilan seperti tent cards, sisipan menu dan booklet. Materinya berisi tentang salmon Norwegia, tata cara makan sushi yang tepat serta sejarah salmon sushi yang baru dikonsumsi di Jepang sejak delegasi Norwegia pada tahun 1985 memperkenalkannya pada delegasi Jepang.

Berdasarkan Komite Ilmiah Norwegia untuk Keamanan Pangan, ikan merupakan sumber utama EPA + DPA + DHA, namun untuk vitamin D, yodium dan selenium, dibutuhkan sumber lain untuk memenuhinya. Salmon Norwegia juga kaya akan vitamin A dan B12 yang baik untuk pertumbuhan otak, mata, jantung, serta kulit. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved