Marketing Financial Report Strategy Corporate Action

Satu Tahun Astra Life Raih Premi Rp 1,36 Triliun

Satu Tahun Astra Life Raih Premi Rp 1,36 Triliun

PT Astra Aviva Life (Astra Life) meraih pertumbuhan sebesar 110% dari Rp 651 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1,36 triliun pada tahun 2015 dalam hal premi bruto (gross premium) dan sebesar lebih dari 500% dalam hal premi tahunan equivalen (APE – annual premium equivalent). Perusahaan yang resmi diluncurkan pada November 2014 ini adalah joint venture antara PT Astra International Tbk dengan Aviva International Holdings Limited.

Fokus kerja selama setahun untuk membangun fondasi bisnis memberi hasil peningkatan jumlah aset menjadi Rp 1,9 triliun pada bulan Desember tahun 2015 dibandingkan Rp 1,3 triliun pada akhir tahun 2014 atau meningkat 44%.

Astra Life

Presiden Direktur Astra Life, Philip C. Willcock menyatakan bahwa meskipun tantangan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini semakin besar sejalan dengan kompetisi di industri asuransi dalam negeri yang sangat ketat perusahaan tetap optimis karena peluang yang dimiliki juga masih sangat besar.

“Visi kami adalah menghadirkan asuransi jiwa bagi seluruh rumah di Indonesia karena saat ini 94% masyarakat Indonesia belum terproteksi. Caranya adalah dengan memberikan multi product di multi channel untuk multi segment,” ungkap Phillip dalam acara Media Gathering Love Life Destination di Magelang, Jawa Tengah (3/3).

Selain itu, Wakil Presiden Direktur Astra Life, Auddie Wiranata, mengatakan bahwa pencapaian yang diperoleh Astra Life telah berhasil melewati milestone pertamanya dengan hasil yang memuaskan sambil membangun fondasi bisnis yang kuat pada tahun awal berdirinya Astra Life dan keberagaman produk yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat secara tepat melalui channel yang dimiliki.

“Kami menargetkan pertumbuhan tahun ini meningkat menjadi Rp 2 triliun, 2017 menjadi lagi Rp 3 triliun, 2018 menjadi Rp 4 triliun dan seterusnya,” ujar Auddie.

Penetrasi asuransi yang masih rendah menjadi peluang sekaligus pekerjaan rumah bagi para pemain di industri asuransi dalam negeri, mengacu kepada data AAJI tentang penetrasi Indonesia yang masih berada di angka 2,4 %. Namun demikian asuransi jiwa tetap diproyeksikan bisa mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada sepanjang tahun 2016 ini sesuai dengan pandangan AAJI.

Selanjutnya tingginya pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang berdasarkan Survey Boston Consulting Group akan mencapai 141 juta pada tahun 2020 dan akan sejalan dengan bertambah banyaknya masyarakat yang mulai teredukasi mengenai pentingnya asuransi akan memperkuat outlook positif dalam pertumbuhan industri asuransi.

“Didukung oleh fundamental yang kuat, prospek industri asuransi jiwa di Indonesia terlihat cerah dan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh secara berkesinambungan,” jelas Philip.

Data per Desember 2015, perusahaan memiliki lebih dari 500 karyawan yang melayani lebih dari 15,000 pemegang polis yang berasal dari pelanggan individu dan korporasi serta lebih dari 600.000 peserta/anggota yang mempercayakan layanan produk perlindungan dan perencanaan yang dirancang perusahaan untuk kesejahteraan karyawannya (employee benefit). Data AAJI per September tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya dalam satu tahun Astra Life telah berhasil menembus top 23 dari 51 perusahaan asuransi jiwa yang ada di Tanah Air. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved