Marketing Strategy

Garap Pasar Middle Low, Sharp Mampu Bertahan di Indonesia

Garap Pasar Middle Low, Sharp Mampu Bertahan di Indonesia

Masuknya produk-produk elektronik buatan China dan tutupnya dua pabrik milik Panasonic dan Toshiba, tidak berpengaruh besar terhadap iklim bisnis Sharp. Perusahaan elektronik asal Jepang ini semakin optimis untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Top Management SHARP Indonesia berbincang saat peluncuran 8K-Equivalent AQUOS TV

Top Management Sharp Indonesia berbincang saat peluncuran 8K-Equivalent Aquos TV

“Saat ini ada dua merek asal Jepang yang akan menutup pabriknya di Indonesia. Kenapa kami masih percaya diri? Kami memiliki general strategy,” ujar Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.

Perusahaan yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1970 ini, mengklaim memiliki basis produksi lokal seperti kulkas, mesin cuci, TV di bawah 32 inch yang menyasar middle to lower.Strategi ini terbilang berhasil. Pada tahun 2015 tingkat penjualan untuk semua produk Sharp di Indonesia tumbuh sekitar 110 persen dibanding tahun 2014. Angka tersebut diproyeksikan tumbuh sekitar 5 persen pada tahun 2016.

Untuk terus meningkatkan engagement terhadap konsumen, korporat meluncurkan TV Aquos dengan resolusi setara 8K, setelah 5 tahun sebelumnya TV LED resolusi 4K. Selain itu, wilayah Karawang menjadi pilihan untuk mendirikan pabrik baru.

“Perubahan iklim ekonomi di Indonesia memang sedang tidak stabil. Diharapkan perbaikan terjadi di tahun 2016 dengan 9 paket kebijakan yang dibuat oleh Jokowi. Target market share 2016 sebesar 25 persen untuk semua jenis produk,” dia menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved