Marketing Trends zkumparan

Sinar Mas Fokus Rampungkan Kemamputelusuran

Sinar Mas Fokus Rampungkan Kemamputelusuran
Agus Purnomo, Managing Director SSSE, Sinar Mas Agribusiness and Food dalam Media Briefing (20/08/2019)

Setelah tahun 2017 Sinar Mas Agribusiness and Food (Smart Tbk) mencatatkan 100% kemamputelusuran hingga ke perkebunan untuk pabrik kelapa sawit (PKS) miliknya sendiri, maka pada akhir 2018 lebih dari 50 pemasok telah melaporkan pencapaian itu secara penuh.

Saat ini, lebih dari 60% rantai pasok kelapa sawit perusahaan telah sepenuhnya dapat ditelusuri hingga ke tempat asal buah sawit. Angka ini didapatkan dari surveyor yang membantu memetakan kemamputelusuran perusahaan.

Tidak hanya itu, pada 2019 Smart membantu para pemasok menjadi produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui kegiatan lokakarya “Ksatria Sawit” dimana pada kegiatan ini perusahaan mengumpulkan berbagai pemasok untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan.

“Kemamputelusuran memegang kunci penting dalam upaya perusahaan untuk membantu pemasok menuju arah yang lebih baik. Melalui pelibatan peran yang lebih mendalam, kami mendukung dan melatih pemasok untuk meningkatkan dan menerapkan praktik-praktik yang lebih baik. Ini membantu perusahaan mengurangi risiko rantai pasok sekaligus membuat industri sawit lebih tangguh sekaligus bertanggung jawab,” jelas Agus Purnomo, Managing Director SSSE, Sinar Mas Agribusiness and Food, dalam acara Media Briefing Sustainability Report 2018.

Dalam praktiknya, tercatat ada pemasok yang tidak bisa memenuhi standar Kemamputelusuran perusahaan. Atas hal ini, Agus mengaku pihaknya memutus kerja sama. “Pemutusan kerja sama ini terjadi karena pemasok tidak menjalankan prinsip keberlanjutan,” paparnya.

Berbicara tentang lingkungan, Smart memiliki area konservasi yang luasnya 72 ribu hektar, atau kurang lebih 15% dari total keseluruhan area perkebunan kelapa sawit seluas 500 ribu hektar. Upaya konservasi lainnya adalah pemberdayaan masyarakat untuk ikut menjaga hutan di sekitar lahan. Salah satu upaya ini adalah mengajarkan masyarakat di desa sekitar lahan untuk bercocok tanam agar bisa mendapatkan bahan makanannya sendiri tanpa harus merusak hutan.

Smart juga melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat. Hal paling sederhana adalah mengubah kultur masyarakat untuk tidak membakar hutan untuk lahan pertanian. Program Desa Makmur Peduli Api juga diluncurkan sebagai perwujudan apresiasi. Desa-desa binaan yang tidak memiliki fire spot akan menerima insentif yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur desa. Tujuan dari program ini adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa ketika kebakaran terjadi, tanggungjawab bukan hanya oleh perusahaan, melainkan juga oleh masyarakat sebagai kelompok yang menetap di area tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 20 desa telah ambil bagian dalam Perencanaan Konservasi Partisipatif dengan 13 desa diantaranya berkomitmen untuk melindungi kawasan hutan seluas lebih dari 7.000 hektar.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved