Indonesia adalah salah satu negara produsen sepatu terbesar di dunia dan telah mengekspor produk-produk alas kaki senilai US$ 3,8 milliar pada 2013. Pasar sepatu atletik di Indonesia diperkirakan akan menikmati pertumbuhan permintaan domestik yang kuat dalam beberapa tahun mendatang – ditopang oleh populasi muda yang sangat banyak, tingkat urbanisasi yang tinggi dan daya beli masyarakat negaranya yang kian kuat. Dan the Dow Chemical Company ingin membuat produk-produk Elastomer generasi lanjutnya tersedia bagi manufaktur-manufaktur lokal yang tertarik untuk mengikuti tren penggunaannya.

(ki-ka) Andrew Yen, Manajer Pemasaran Regional Produk Alas Kaki dan Konsumen Asia Pasifik Dow Elastomers; Muthu Subramanian, Senior Development Specialist Dow Elastomers Asia Pacific; Rizki Setyo Pratomo, Account Manager, Dow Elastomers PT Dow Indonesia

Hingga kini, industri alas kaki di Indonesia mencapai 394 perusahaan yang tersebar di 8 provinsi, yaitu, Sumatera Utara (dua perusahaan), Sumatera Barat (lima perusahaan), DKI Jakarta (55 perusahaan), Banten/Jawa Barat (216 perusahaan), DI Yogyakarta (tiga perusahaan), Jawa Tengah (13 perusahaan), Jawa Timur (100 perusahaan). Sedangkan total jumlah tenaga kerja sektor ini mencapai 643.240 orang dan kapasitas produksi pada 2013 sebesar 1,37 miliar pasang.

Menariknya, belakangan ini industri alas kaki nasional mendapat dukungan berbagai pihak, salah satunya dengan kehadiran teknologi Infuse™ yang diusung oleh The Dow Chemical Company yang berbasis di Amerika Utara. Saat diluncurkan di pameran IndoLeatherFootwear (ILF) 2015, Jakarta, produk-produk olefin blok kopolimer Infuse™ telah menetapkan standar baru bagi bahan pembuat midsole sepatu atletik.

Bagian terpenting dari sebuah sepatu adalah midsole. Sebab midsole menentukan umur sebuah sepatu, termasuk keawetannya dan kualitas dari sepatu yang dipakai atlet. Produk ini merupakan bagian yang melindungi kaki atlet dengan menyerap kejutan yang tercipta saat ia melompat atau berlari, sehingga mengurangi stres dan hentakan yang dialami tubuh atlet.

Peran midsole cukup signifikan, karena berfungsi sebagai pusat stablitas bagi pemakainya, menjaga kaki dari terkilir ke arah dalam maupun luar, yang dapat mengakibatkan rasa sakit atau cedera pada bagian tubuh tersebut. Olefin blok kopolimer Infuse™ memperbaiki kapasitas pantulan, set kompresi, kenyamanan dan stabilitas dimensi sekaligus merupakan bahan teringan yang ada.

Selama beberapa dekade, sebagian besar midsole sepatu atletik – bagian dari sepatu yang berfungsi sebagai bantalan dan penyerap kejutan pada kaki – terbuat dari bahan etilena-vinil asetat (EVA). Namun sekarang, Dow Elastomers telah menciptakan standar baru bagi industri sepatu dengan produk olefin blok kopolimer Infuse™ yang dibuat khusus untuk midsole sepatu atlet.

Infuse™ menawarkan ketahanan, keempukan dan daya tahan yang lebih baik, sekaligus mengurangi berat dari sepatu tersebut – faktor-faktor ini berperan krusial dalam menentukan peforma dari sebuah sepatu,” ungkap Manajer Pemasaran Regional Produk Alas Kaki dan Konsumen Asia Pasifik Dow Elastomers, Andrew Yen.

Dia mengklaim, Infuse™ merupakan produk hasil dari serangkaian inovasi yang meningkatkan performa sepatu secara keseluruhan dibandingkan dengan EVA atau teknologi tradisional lainnya. Pun,, teknologinya dapat dipakai dalam proses busa di pabrik dengan hanya memerlukan sedikit penyesuaian, mengeliminasi kebutuhan untuk memperlengkapi kembali atau mengubah proses produksi.

Andrew menambahkan, “Hasilnya, semua dalam rantai nilai pasar alas kaki tertarik dengan keunggulan-keunggulan yang luas yang ditawarkan Infuse™. Bahkan, beberapa merek terkemuka dunia kini telah meluncurkan atau tengah mengembangkan model-model sepatu dengan midsole berteknologi Infuse™.”

Rizki Setyo Pratomo, Manager Dow Elastomers PT Dow Indonesia, menambahkan, untuk midsole di Indonesia masih diimpor dari Thailand. Midsoletersebut bakal menjadi bahan pembuatan sepatu lari bagi merek-merek lokal dan asing di Indonesia, semisal merek League yang diproduksi oleh Grup Berca. Pabrik midsole Dow di Thailand menjadi pusat produksi untuk kawasan Asia Pasifik dengan rata-rata volume produksi 220.000 metrik ton Midsole, sedangkan China menjadi importir mayoritasnya.

Kiprah PT Dow Indonesia

Dow hadir datang ke Indonesia pada 1973 dengan mendirikan beberapa kantor di Jakarta dan, pada 2014, perusahaannya membuka sebuah kantor di Surabaya. Dow Indonesia memiliki fasilitas operasi di Medan dan Cilegon. Total staf yang dimilikinya di Indonesia telah mencapai 200 orang.

Bermarkas di Michigan, Amerika Utara, Dow mengombinasikan kekuatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan aneka inovasi yang esensial bagi perkembangan manusia. Kami ingin inovasi-inovasi yang kami ciptakan membantu mengatasi persoalan-persoalan yang paling menantang bagi dunia, seperti ketersediaan air bersih, penciptaan generasi energi hijau dan konservasi lingkungan, dan meningkatkan hasil pertanian dunia. Portfolio kami yang terintegrasi, berorientasi pasar dan memimpin di industrinya terdiri atas bisnis-bisnis pembuatan bahan kimia khusus, material-material mutakhir, ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan plastik menawarkan produk-produk dan solusi-solusi teknologi kepada konsumen di sekitar 180 negara.

Sagai bagian dari Dow, Elastomers adalah produsen elastomer polyolefin terbesar di dunia, dengan portofolio terluas di industrinya. Selain itu, kami pun merupakan produsen karet metallocene ethylene propylene diene (EPDM) terbesar di dunia dengan fasilitas-fasilitas produks kelas dunia yang tersebar di tiga benua. Dari produk transportasi hingga perekat hingga infrastruktur dan barang-barang konsumen, kami memiliki fokus teknologi dan konsumen untuk mendesain aneka solusi bagi konsumen-konsumen kami di dunia. (EVA)