Marketing Strategy

Tahun 2013, Binterjet Intai Posisi Market Leader

Tahun 2013, Binterjet Intai Posisi Market Leader

Baliho, spanduk, dan media cetak luar ruang (outdoor print) tak kunjung dilupakan sebagai sarana promosi dan publikasi. Sarana ini krusial tidak hanya buat kampanye produk dan jasa, tapi juga kampanye pemilihan kepala daerah. Maka, di tengah gempuran mesin cetak luar ruang buatan asing, muncullah Binterjet sebagai produk lokal yang menjanjikan kualitas prima, kecepatan tinggi, dan terutama ergonomis untuk konsumen Indonesia. “Saya prihatin dengan kesulitan yang dihadapi para importir mesin cetak buatan asing untuk mendapatkan suku cadang yang tepat. Desain luar negeri kerap berganti,” tutur Direktur CV Bintang Terang, Hadiprawiro Bono.

Hadiprawiro Bono, cetak, printing, outdoor, Binterjet

Hadiprawiro Bono

Meskipun CV Bintang Terang baru menjual sejumlah 75 unit mesin cetak, Hadiprawiro optimis bahwa harga Binterjet yang ekonomis akan mampu menggoyang pasar outdoor printer yang selama ini dirajai merek Crystaljet produksi Cina. “Bagaimanapun, Binterjet merupakan satu-satunya produk outdoor printer buatan Tanah Air hingga kini sehingga pemain asal Cina mulai terusik dengan kehadiran Binterjet. Segmen utamanya adalah industri retail, namun tidak tertutup kemungkinan untuk membidik industri garmen dan keramik,” terang Hadiprawiro yang merintis usaha ini sejak tahun 2010. Konsumen Binterjet memang berasal dari tingkat daerah, di antaranya Serang, Jember, Klaten, dan Banyuwangi.

Hadiprawiro mengakui bahwa desain Binterjet sangat teknis sehingga terlihat kaku. Sebagian kecil dari suku cadangnya pun masih dipasok dari pabrik mancanegara. Kekurangan ini diatasi dengan rencana strategi kerja sama dengan sekolah menengah dan perguruan tinggi di bidang mesin, elektronika, dan fluida. Ia optimis bahwa jasa technical support akan jadi andalan Binterjet memenangkan hati pelanggan.

Sekalipun terbilang pemain baru, Hadiprawiro jeli membidik peluang usaha lain untuk mendukung manufaktur Binterjet. Pabriknya boleh saja berlokasi di Surabaya, namun jangkauan technical support-nya meliputi seluruh Nusantara. Sadar bahwa bisnis jasa perbaikan teknis memerlukan biaya yang tidak sedikit, ia memanfaatkan keuntungan penjualan produk tinta Binter Ink yang diperdagangkan dengan 4 varian warna. Rata-rata, Binter Ink terjual 25-35 liter. “Produk ini dijual dalam galon bervolume 5 liter dengan harga Rp500.000 per galon,” ujar alumni Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Surabaya itu.

Binterjet diperkirakan akan lebih lancar mempenetrasi pasar pada 2013. Pasalnya, Konica Minolta berniat mengikat kontrak dengan CV Bintang Terang untuk lisensi distributor tunggal print head di Indonesia. Tak hanya itu, Hadiprawiro berniat merekrut 10 orang lagi ke dalam tim technical support-nya. “Pilkada tahun-tahun mendatang akan jadi langkah Binterjet menuju posisi pemimpin pasar kategori outdoor printer Indonesia,” ucapnya yakin.

(Rosa Sekar Mangalandum)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved