Marketing

Tingkatkan Inovasi Digital, EF Tambah Cabang

Tingkatkan Inovasi Digital, EF Tambah Cabang

English First (EF) Indonesia, lembaga kursus bahasa Inggris, menargetkan pembukaan tiga cabang EF Center dan satu cabang di Kupang di akhir tahun ini. Guna menjaring para siswa, manajemen EF melakukan berbagai terobosan yang inovatif di setiap cabang, antara lain menyediakan aplikasi dan sarana digital dalam proses belajar para siswa. Ketersediaan fasilitas ini merupakan inovasi yang dilakukan manajemen EF guna memanjakan peserta didik serta meningkatkan EF sebagai lembaga kursus bahasa asing papan atas di Indonesia.

Julinorita Simatupang, Director of Corporate Affairs EF, mengemukakan Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kota yang diproyeksikan akan membuka cabang EF. “Semester II tahun ini, investor yang bermitra dengan EF sedang mengkaji untuk membuka cabang EF di Kupang,” ujar Julinorita saat dijumpai di Kantor EF di The Plaza Office Tower, Jakarta, beberapa waktu lalu. EF di semester II tahun ini juga berencana membuka tiga cabang EF Center di pusat perbelanjaan. EF, lembaga kursus bahasa asing yang berkantor pusat di Swedia ini, telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1986. Lembaga ini menggarap tiga lini bisnis yakni, menyediakan program persiapan belajar atau bersekolah di luar negeri (homestay), kursus bahasa Inggris untuk anak-anak dan remaja (Kids & Teen), serta dewasa (Smart Adult).

EF mengklaim sebagai lembaga kursus yang lengkap di Indonesia untuk usia anak-anak, remaja, dan dewasa, hingga produk homestay di luar negeri. “EF menawarkan keunggulan dan kualitas yang tidak dapat ditemukan di tempat kursus bahasa Inggris lain seperti sistem pembelajaran yang inovatif, materi pengajaran eksklusif, guru penutur asli berbakat dan bersertifikasi, sekolah yang modern dan nyaman di lokasi strategis, pilihan program kursus yang lengkap serta pelayanan studi ke luar negeri,” tutur Juli, sapaan akrab Julinorita. Homestay memberikan kontribusi tertinggi terhadap pendapatan EF, disusul program Kids & Teen dan Smart Adult.

Dia meyakini ruang pertumbuhan bagi bisnis EF dan lembaga bahasa asing di Indonesia masih sangat tinggi ke depannya. Sebab, masyarakat yang berkemampuan bahasa Inggris di Indonesia masih rendah apabila dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Merujuk survei global EF yang terangkum di EPI (English Proficiency Index), skor EPI Indonesia sebesar 52,91 dan berada di posisi ke-32 dari 72 negara yang di survei. Skor EPI Indonesia itu lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, atau di bawah Vietnam yang berada di posisi ke-31. Hasil survei tahun lalu itu menunjukan Singapura sebagai negara Asia dengan peringkat paling atas dalam hal kemampuan Bahasa Inggris. Setelah itu diikuti Malaysia dan Filipina yang termasuk 15 besar.

Julinorita Simatupang, Director of Corporate Affairs EF. (Foto : EF Indonesia).

Menurut Juli, masyarakat Indonesia cenderung ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris seiring dengan program pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi asing dan pembangunan ekonomi nasional. “ Sebuah studi menunjukan bahwa tenaga profesional yang mumpuni dalam kemampuan bahasa Inggrisnya bisa meraih pendapatan lebih tinggi antara 30% hingga 50% dan sebanyak 42% direktur utama di Tanah Air kekurangan karyawan yang mampu berbahasa Inggris yang baik,” ungkap wanita kelahiran Manado pada 1972 silam ini.

Guna menjaring minat peserta didik, manajemen EF melakukan strategi pemasaran di internet dan aktivasi kegiatan yang menghadirkan booth EF di pusat perbelanjaaan, seperti di Plaza Indonesia. Disamping itu, EF mendesain kantor pusat EF di The Plaza Office Tower, Jakarta dengan desain minimalis dan populer serta menyediakan piranti digital kepada peserta didiknya. Di kantor itu, EF memiliki tujuh ruang kelas berdinding kaca jernih nan transparan. Sejumlah fasilitas dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer interaktif iLAB sebagai sistem belajar online serta monitor LCD. “”Kami menyediakan piranti elektronik, misalnya menyediakan Ipad untuk anak-anak sebagai fasilitas belajar,” ucap Juli yang juga menjabat sebagai Ketua di Aliansi Lembaga Asing (ALBA) Periode 2015-2020.

Tak hanya itu, Juli menyebutkan pihaknya juga menyediakan aplikasi mobile yang berfungsi untuk memudahkan orang tua siswa memantau perkembangan anaknya yang sedang mengikuti pelajaran di ruang kelas EF secara real time melalui video dan foto yang diunggah oleh staf EF. “Nama aplikasinya adalah EF Parents,” ujar Juli yang bergabung ke EF sejak tahun 2014. Inovasi kurikulum juga disediakan EF yang rutin dikaji ulang agar kurikulumnya sesuai kebutuhan peserta didik. “Yang terbaru kami mengagas kurikulum belajar belajar bahasa di dapur bagi anak-anak dan remaja,” ujar alumnus Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya ini. Beragam inovasi mencerminkan reputasi EF Indonesia yang di tahun lalu meraih Top Brand for Kids 2016 dan Top Brand for Teens 2016 untuk kategori English Course atau kursus bahasa Inggris. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved