Marketing

Vendor Smartphone Serempak Gempur Pasar Laptop

Vendor Smartphone Serempak Gempur Pasar Laptop
Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia.
Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia.

Di era pandemi Covid-19 yang berkepanjangan hingga saat ini, laptop menjadi kebutuhan vital bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama untuk melakukan aktivitas harian, seperti bekerja, berbisnis, dan sekolah atau kuliah. Maka, pasar laptop di negeri ini pun kian menggiurkan.

Mengutip data Realme Indonesia, setiap bulan ada sekitar 200 ribu laptop yang dibutuhkan pasar Indonesia, terutama di masa pandemi. “Banyaknya orang yang bekerja dan sekolah di rumah menyebabkan angka kebutuhan laptop meledak. Melihat hal tersebut, Realme memutuskan untuk masuk ke pasar laptop Tanah Air,” kata Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia.

Sejatinya, tak hanya Realme, vendor smartphone (ponsel) lainnya, seperti Xiaomi dan Infinix, juga ramai-ramai mulai merambah produk laptop. Bahkan kabarnya, Oppo dan Vivo juga berencana masuk ke pasar laptop. Sebelumnya, sudah ada merek ponsel yang lebih dulu memasarkan laptopnya, antara lain Samsung, Asus, dan Huwaei.

Palson menjelaskan, Realme tidak hanya merek smartphone, tetapi juga tech lifestyle, sehingga pihaknya tidak ingin membatasinya hanya untuk produk smartphone. Realme menggunakan strategi 1+5+T. Angka satu disimbolkan untuk bisnis intinya, yaitu smartphone. Angka 5 merupakan produk Internet of Things (IoT) Realme, salah satunya adalah laptop.

“Strategi ini sudah lama tertulis, bukan hanya baru-baru ini. Ini bukan kali pertama kami meluncurkan produk laptop. Pada pertengahan 2021, kami sudah meluncurkan generasi pertama Realme Book, sehingga Realme Book Prime merupakan penyempurnaan dari Realme Book generasi sebelumnya di tahun lalu,” kata Palson.

Di Indonesia, Realme sudah memiliki belasan juta pengguna ponsel pintarnya dan awareness-nya juga meningkat. Melihat hal tersebut, produsen ponsel asal China ini percaya diri untuk masuk ke pasar laptop di Indonesia.

Realme menargetkan pengguna laptopnya adalah konsumen yang sudah mengenal ponsel Realme, yakni anak-anak muda (anak SMA, mahasiswa, anak muda yang baru awal bekerja). “Kami menargetkan mereka yang menggunakan laptop untuk sekolah, belajar, menonton film, dan bermain games. Karena audiens utama kami dalam smartphone adalah mereka, di awal kami ingin memengaruhi mereka terlebih dahulu,” ungkap Palson.

Realme pun tidak mengambil shortcut karena biasanya merek ponsel yang masuk ke pasar laptop memberikan harga murah. Namun, Realme langsung masuk ke pasar middle range dengan harga Rp 10 jutaan. “Kami benar-benar memperhatikan kualitas dan memberikan spec (spesifikasi) yang bagus,” Palson menandaskan.

Harga Rp 10 jutaan untuk ponsel memang mahal, tapi untuk laptop tidak menjadi masalah karena orang jarang mengganti laptop, dan saat ini laptop juga telah menjadi kebutuhan. Ketika kita ingin membeli laptop, perjalanan sampai membeli membutuhkan waktu yang panjang. Karena ingin laptopnya berusia panjang, 3-4 tahun, konsumen harus berhati-hati dalam memilih.

Untuk memasarkan laptop, menurut Palson, ada beberapa strategi yang dilakukan pihaknya. Pertama, enam bulan setelah peluncuran, Realme tetap melakukan kampanye dan edukasi tentang laptop yang diluncurkan itu, seperti edukasi tentang spesifikasi, teknologi yang diusung, dan benefit yang didapatkan pelanggan.

Kedua, Realme berkomunikasi dengan pelanggan untuk mencari insight dan masukan, sekaligus menciptakan word of mouth marketing dari pengguna.

“Sebagai pemain baru dalam pasar laptop, kami ingin membangun experience, sehingga kami melayani kebutuhan pengalaman tersebut lewat store Realme yang tersebar di seluruh Indonesia. Di sana, konsumen bisa langsung mencoba laptop yang kami jual,” Palson berpromosi.

Pihaknya juga melakukan branding secara intimate. Misalnya, berkolaborasi dengan sneekers dan skateboarders sehingga pihaknya pun optimistis laptop Realme akan diterima pasar di Indonesia.

Selain itu, Realme juga menyediakan laptop di kanal modern sehingga mudah dijangkau konsumen. Untuk lebih memenuhi kebutuhan tersebut, Realme menargetkan untuk menambah store-nya menjadi 200 sampai akhir tahun ini. Realme berencana pula membuka megastore di Jakarta.

“Kami ingin mengundang orang untuk mencoba pengalaman produk Realme di store kami. Kami juga menyediakan after sales service ketika konsumen menemukan kendala pada saat pemakaian,” kata Palson.

Jika melihat spesifikasi produknya, Realme Book yang mengusung jargon “Dare to Create”, memiliki bodi setebal 14.9 mm, prosesor Intel Core i5-1135G7, dan berat 1,48 kilogram. Untuk penyimpanannya, Realme Book mengusung RAM 8 GB dual channel LPDDR4x dan memori internal 512 GB PCle SSD.

Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia

Untuk grafik, laptop ini menggunakan Intel Iris Xe dengan 80 Execution Unit yang kencang dan diklain lebih baik daripada kartu grafis NVIDIA MX350. Sementara untuk sumber dayanya, Realme Book memiliki baterai berkapasitas 54 Wh yang bisa bertahan hingga 11 jam. Laptop ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 11 juta.

Pemain ponsel China yang baru-baru ini juga agresif memasarkan produk laptopnya adalah Xiaomi. Pada 22 Juli 2021, Xiaomi resmi memboyong laptop perdananya ke Indonesia, yaitu RedmiBook 15, yang mengusung desain yang modern dan minimalis dengan ketebalan 19,9 mm dan bobot kurang dari 2 kg. Xiaomi RedmiBook 15 ditenagai CPU Intel Core i3 generasi 11, dengan kecepatan hingga 4,1 Ghz dan diklaim 2,5 kali lebih cepat daripada generasi sebelumnya.

Guna memperkuat kinerjanya, laptop Xiaomi tersebut didukung RAM 8 GB DDR4 3200MHz dan penyimpanan SATA 256 GB. RedmiBook 15 memiliki layar 15,6 inci beresolusi full HD dengan fitur anti-glare display dan DC Dimming alias flicker-free. RedmiBook 15 dijual di online store dengan harga sekitar Rp 7 juta.

Xiaomi baru-baru ini juga menghadirkan seri laptop baru, Xiaomi Book Pro 2022. Laptop ini hadir dalam dua model ukuran, yaitu 14 inci dan 16 inci, dengan kemampuan layar sentuh. Laptop anyar tersebut mulai dijual di Tiongkok pada 8 Juli lalu. Belum ada informasi apakah jajaran laptop baru ini akan diluncurkan di Indonesia.

Merek ponsel lainnya yang tak kalah gencar mempromosikan laptop adalah Infinix, vendor smartphone yang berbasis di Hong Kong. Setelah sukses memasarkan ponsel gaming dengan harga terjangkau, Infinix akhirnya mencoba peruntungannya di dunia laptop sejak 2021, melalui INBook X1 Pro.

Lalu, pada 22 Januari 2022, Infinix kembali meluncurkan laptop, yaitu seri InBook X2. Laptop ini ditenagai prosesor tertinggi Intel Core i7-1065G7. Prosesor ini disandingkan dengan GPU Intel Iris Plus, RAM DDR4 8 GB, dan storage SSD M.2 NVMe PCl 3.0 512 GB. Dengan spesifikasi ini, InBook X2 mampu menjalankan aktivitas multitasking dan bermain game dengan mulus.

Laptop dengan layar 14 inci ini menggunakan panel IPS dengan resolusi full HD. InBook X2 dibekali baterai berkapasitas 50 Wh, yang diklaim tahan sampai 11 jam untuk penggunaan browsing. Harga InBook X2 dibanderol sekitar Rp 9 juta.

Memang, Indonesia memiliki populasi penduduk yang besar dan kebutuhan akan laptop yang juga besar. Tak mengherankan, para pemain baru di bisnis laptop pun berlomba-lomba menjajakan produk andalannya.

“Sebagai brand yang baru, kami mengedepankan reasonable harga, design, dan kualitas. Kami optimistis, laptop Realme bisa diterima oleh konsumen muda. Kami ingin menjual lifestyle di samping spec (teknologi) yang kami pasang untuk anak-anak muda,” kata Palson

Ke depan, Realme juga akan mengenalkan produk lower segment. Namun, sekarang pihaknya ingin fokus dulu untuk mengembangkan produk IoT dan laptop sebagai produk middle range hingga premium.

Realme menargetkan dalam 2-3 tahun ke depan menjadi pemain Top 2 atau Top 3 dalam industri laptop di Indonesia. Lalu, dalam lima tahun ke depan, ingin menjadi yang pertama di segmen ini.

“Namun, kami tidak ingin ngotot dalam mengejar hal tersebut. Kami ingin tetap mendengar masukan dari konsumen, terutama konsumen muda, sehingga kami bisa membuat laptop yang lebih baik lagi,” kata Palson.

Tentunya, untuk mewujudkan mimpinya, Realme perlu kerja keras. Pasalnya, para vendor ponsel lainnya, yang sama-sama baru merambah pasar laptop, tak akan tinggal diam dan ingin meraih pangsa pasar yang lebih tinggi lagi di industri laptop di negeri ini. (*)

Dede Suryadi dan Anastasia AS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved