Marketing Strategy

Wahana Artha Group Boyong Kyochon ke Indonesia

Wahana Artha Group Boyong Kyochon ke Indonesia

Kyochon, salah satu restoran ayam goreng terbesar di Korea Selatan, siap meramaikan bisnis resto di Indonesia. Kehadiran resto yang memiliki sekitar 1.000 outlet yang tersebar di Korea Selatan, Amerika, China dan Thailand diboyong Sahari Investment (Wahana Artha Group/WAG). Menurut Robbyanto Budiman, Chairman PT Kyochon Indonesia (KI), kehadiran Kyochon di Indonesia sebagai wujud langkah ekspansi bisnis yang dlakukan WAG di bidang industri F&B.

Diakui Robby, WAG selama ini dikenal sebagai distributor motor Honda untuk wilayah Jakarta dan Tanggerang, kini merambah ke bisnis resto di bawah naungan Sahari Investment. Bagi Robby, bisnis resto bukan bisnis baru yang ia tekuni, karena bisnis keluarga yang dirintis bersama keluarga Garibaldi (Boy) Thohir telah mengembangkan resto Hanamasa, Pronto, Yakun Kaya dan yang terbaru adalah Kyochon. Alasan menghadirkan Kyochon karena menunya berbasis ayam sangat sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Apalagi resto ini telah mendapat pengakuan dari NBC New York, sebagai The Best Chichen Wings di New York.

Kyochon

Ingrid Firmansyah, Direktur Utama KI, menambahkan, kehadiran Kyochon akan menyajikan menu andalannya seperti ayam goreng saus original, red dan honey. Selain itu juga akan menyediakan menu nasi seperti galbi chicken steak dengan nasi goreng kimchi dan grilled skewers rice. Menu lainnya yang menjadui andalan Kyochon seperti mandarin chichen salad, rice cake soup dan kimchi soup. “Kyochon memastikan selalu menggunakan bahan-bahan segar yang berkualitas dan dijamin halal. Bahkan ayam goreng Kyochon tidak menggunakan MSG, sedangkan untuk menggorengnya menggunakan minyak Canola yang tidak mengandung lemak jenuh,” kata Ingrid di sela-sela acara Roll Out Day (1/10) di outlet Kyochon, Paciific Place, lantai 4, Jakarta.

Untuk pengembangan outlet, Robby menargetkan akan menambah sekitar 10 outlet untuk satu tahun ke depan. “Tahun ini, hanya satu outlet yang dibuka (2/10), tapi tahun depan akan dikembangkan 9 yang terfokus di Jakarta dan satu outlet dikembangkan di Surabaya,” katanya. Pengembangan tersebut umumnya di mal-mal besar, apalagi resto yang menggunakan boy band Super Junior (Suju) sebagai brand ambassador membidik target market anak-anak muda kalangan menengah dan atas.

Sayangnya Robby enggan menyebut dana yang digelontorkan untuk memboyong dan mengembangkan Kyochon di Indonesia. Alasannya, karena untuk membangun outlet ini sangat tergantung dari harga sewa tempat, luas area yang digunakan, serta furniture yang digunakan. “Kami harus banyak belajar dari outlet pertama, sehingga belum berani memastikan nilai investasi untuk membangun satu outlet. Apalagi pihak Kyochon Korea Selatan, sangat mendorong untuk menggunakan lokal konten semaksimal mungkin,” katanya.

Begitu juga untuk pengembangan outlet, Robby masih berkosentrasi untuk mengembangkan di Jakarta di tahun pertama. Setelah itu baru memikirkan untuk pengembangan ke beberapa kota besar lainnya di Pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung dan tidak menutup kemungkinan di Bali. “Kami menargetkan tahun 2017 sudah memiliki 50 outlet yang tersebar di kota-kota besar,” katanya.

Untuk pengembangan outlet, diakui Robby belum terpikir apakah akan dikembangkan sendiri atau difranchisekan. Karena hingga saat ini pihaknya masih mencari bisnis model yang cocok dan mempertahankan kualitas, harga dan produknya bisa diterima pasar. “Untuk outlet pertama kami menargetkan jumlah pengunjung sekitar 200 orang/hari dimana rata-rata pengunjung mengeluarkan dana sekitar Rp 100 ribu/orang untuk menikmati menu yang disajikan Kyochon,” kata Robby. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved