Fredrik Thomassen, CEO Zalora Indonesia

Guna mempersembahkan brand internasional di Asia Tenggara, Zalora memperkenalkan brand fashion seperti Ray-Ban, Aldo dan Dorothy Perkins, serta seri beauty yang populer dan brand kecantikan seperti Too Faced, sehingga mempermudah akses konsumen untuk belanja berbagai merek fashion yang berbeda yang sebelumnya tidak dapat diakses. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 6.000 brand fashion di Zalora, termasuk Zalora Marketplace.

Melalui Zalora Marketplace, desainer independen dan butik lokal dapat bergabung untuk menjual produk mereka, dalam sebuah situs yang sama dengan brand internasional dan meraih basis pelanggan Zalora yang sudah sangat mapan dan setia. Dengan memberikan platform untuk independent desainer dan butik lokal, mereka dapat mengakses secara cepat ke audiens dan pasar yang besar, melalui basis pelanggan Zalora.

Zalora Marketplace bertujuan untuk menggabungkan desainer lokal dan butik fashion yang independen, untuk menyediakan berbagai macam produk fashion untuk para pelanggan Zalora yang fashion-savvy. Untuk itu, e-commerce ini berencana untuk memperluas Zalora Marketplace secara regional, dan melihat kemungkinan untuk memperluasnya secara global, sehingga dapat menghubungkan konsumen secara global dengan para desainer lokal, dan sebaliknya, desainer global untuk konsumen lokal.

Untuk memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar platform belanja fashion global, regional dan lokal, Zalora mengambil langkah berani untuk meluncurkan fashion label sendiri, yang dirancang oleh in-house tim desainer Zalora. Langkah ini merupakan yang pertama bagi pelaku online fashion retail di Asia yang sekaligus secara efektif mengubah Zalora dari sebuah platform mode menjadi brand fashion.

Pengumuman bahwa Zalora akan menjadi bagian dari salah satu kelompok fashion online terbesar di dunia, Global Fashion Group, secara tegas menunjukkan komitmennya untuk membawa berbagai macam brand pakaian dan aksesoris internasional, termasuk pakaian etnik yang fashionable, untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang. Investasi Global Fashion Group sekitar 2,7 miliar euro (SGD 4,1 miliar), akan beroperasi di seluruh Amerika Latin, India, Rusia, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Australia, serta akan menjangkau 330 miliar euro (SGD 503 miliar) pasar fashion di 23 negara, dengan total populasi sebanyak 2,5 miliar orang.

Konsumen di Asia saat ini memiliki keinginan dan harapan yang lebih canggih kepada pelaku online retail. Harapan konsumen saat ini yang menuntut pengalaman belanja yang lebih mulus dan menyamankan terutama dengan semakin mudahnya akses ke internet dan mendapatkan konten digital yang dapat membentuk preferensi mereka, serta mendorong pertumbuhan trend an permintaan ritel.

Dengan teknologi dan kemudahan akses untuk berbelanja setiap saat, dari mana saja, di berbagai saluran dan perangkat, konsumen ingin menikmati berbagai pilihan, dari bermacam produk baik brand regional maupun global. Perubahan ini mendorong Zalora berinovasi untuk tetap relevan – dari mengembangkan brand dan konten yang dimiliki untuk dapat terus menjangkau konsumen di berbagai platform – sampai dengan menempatkan prioritas yang besar pada interaksi digital.

Zalora secara konsisten berusaha untuk menjadi lebih besar dan lebih baik, sekaligus berhasil memperkuat posisi dominan sebagai pemimpin pasar di industri online. Zalora berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman berbelanja terbaik untuk pelanggan dengan meningkatkan interface dan juga keterlibatan pelanggan, khususnya melalui aplikasi mobile untuk membantu membangun ekosistem e-commerce yang ramah. Sejak peluncuran aplikasi mobile Zalora, sampai saat ini tercatat telah diunduh hampir 5 juta kali. Zalora bermitra dengan messaging application seperti BARIS, WeChat, Viber dan KakaoTalk, untuk memiliki display belanja interaktif, seperti melalui pindai QR Code atau memasukkan ZPIN di stasiun kereta api, Zalora berhasil meraih pelanggan di beberapa titik. Pada tahun 2014 saja, Zalora mengumpulkan 200 juta kunjungan ke situs, dengan 38% dari kunjungan ini berasal dari ponsel.

Zalora juga meluncurkan The Zalora Shop, sebuah brick & mortar Pop-Up Store pertama di Asia, yang memberikan konsumen pengalaman berbelanja Zalora secara langsung. Melalui Pop-Up Store di Singapura, Indonesia dan Malaysia, Zalora mengkonversi berbagai demografis konsumen offline menjadi e-consumers secara keseluruhan. Melihat hasil yang menggembirakan, Zalora berencana untuk membuka lebih banyak Pop-Up Store di Filipina, Vietnam, Hong Kong dan Singapura, yang sekaligus untuk membantu meningkatkan tingkat adopsi belanja online di wilayah Asia Tenggara.

Pada akhir 2014, Zalora berkolaborasi dengan para pemain e-commerce besar di seluruh wilayah Asia Tenggara dalam 12.12 Online Fever, sebuah acara belanja online yang menawarkan penawaran menarik hanya selama 24 jam. Dipimpin oleh Zalora, 12.12 Online Fever merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan e-commerce di wilayah ini dengan mengumpulkan 144 partner yang memiliki satu tujuan yang sama untuk memberikan konsumen sebuah versi Cyber Monday di wilayah Asia Tenggara. Kesuksesan 12.12 Online Fever untuk menjangkau lebih dari dua juta konsumen serta memberikan hampir setengah juta pengiriman order dari warehouse.

Ke depan, Zalora bertujuan untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan mengadakan inovasi dalam event berskala besar lainnya.

Perjalanan Zalora di Indonesia selama tiga tahun menjadikan sebuah tantangan tersendiri untuk terus memberikan pengalaman belanja online terbaik untuk konsumen. “Zalora Indonesia terus berinovasi dengan strategi marketing yang dapat menjangkau pasar besar dan termasuk diantaranya bergabung dalam perayaan Indonesia Fashion Week selama dua tahun berturut-turut, kolaborasi dengan sederet desainer lokal ternama sekaligus berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi terbaik untuk semua stakeholder kami, baik konsumen, media, blogger, suppliers hingga desainer, perayaan ulang tahun ketiga ini merupakan sebuah ucapan terima kasih kami atas dukungan terbaik yang kami terima sejak pertama kami beroperasi di Indonesia,” Kata Fredrik Thomassen, CEO Zalora Indonesia. (EVA)