Management Trends

Memacu Generasi Milenial Menjadi Pemimpin

Memacu Generasi Milenial Menjadi Pemimpin

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI John Wempi Wetipo mendapuk Gresita Fenny Yohana Siahaan yang terpilih menjadi Putri Otonomi Indonesia (POI) 2022 menggantikan dirinya sebagai Wamendagri selama sehari saat dia memberikan sambutan di acara pengumuman juara POI 2022. Langkah ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Kementerian Dalam Negeri kepada Apkasi yang telah menghadirkan ajang Pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022.

Gresita merupakan Finalis POI 2022 perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Utara. Dia berhasil menjadi juara setelah menyisihkan 11 finalis lainnya yang masuk dalam babak grand final. Rencananya, pada Selasa (21/6/2022), Wamendagri akan mengantar Gresita bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian untuk meminta arahan terkait tugasnya sebagai Wamendagri dalam sehari.

Terkait rencananya menunjuk pemenang POI 2022 dan menggantikannya selama sehari, John Wempi mengaku sudah meminta izin kepada Mendagri. Apresiasi ini dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para generasi muda bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia. Menurutnya, berbagai perbedaan tak lagi menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, tapi justru mengokohkan rasa kesatuan dan persatuan bagi bangsa ini.

Gresita diharapkan mampu mewakili generasi muda yang bisa memiliki pemahaman yang utuh terhadap pelaksanaan otonomi daerah yang ke depan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional dalam koridor NKRI dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Di ajang Final Pemilihan POI 2022 sendiri, selain Gresita Fenny Yohana Siahaan terpilih sebagai juaranya, tampil juga para pemenang lainnya, di antaranya: Juara Runner-up 1 diraih Faradissa Djasmine Anderson (Kabupaten Kebumen), Juara runner-up 2 diraih Safira Hasna Nada (Kabupaten Banyumas), Juara Runner-up 3 diraih Shafira Zahrah Nabilla (Kabupaten Bandung) dan Destika Meilani Almusyarofah (Kabupaten Bogor) tampil Juara Favorit. Selain itu, ada 7 pemenang duta.

Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan menjelaskan bahwa event POI ini dimaksudkan untuk menjaring para putri daerah yang memiliki prestasi namun selama ini belum dioptimalkan. “Apkasi melihat sesungguhnya banyak sekali putri-putri daerah kabupaten yang memiliki talenta yang menjanjikan untuk diangkat ke level nasional, bahkan internasional,” terang Bupati Dharmasraya ini.

Sutan Riska menambahkan Apkasi memiliki kewajiban moral untuk memfasilitasi talenta-talenta daerah ini sekaligus menjadikan para generasi muda sebagai penyambung lidah Apkasi dan ujung tombak serta wajah otonomi daerah untuk bisa mengeksplorasi berbagai komoditi unggulan, peluang investasi, destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki 416 pemerintah kabupaten selaku anggota Apkasi.

“Mereka diharapkan mampu menerjemahkan makna otonomi daerah secara luas dengan bahasa-bahasa yang luwes dan menjadi influencer di kalangan anak muda untuk menularkan spirit yang sama dan lebih aware dengan potensi-potensi di sekitarnya,” tukasnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana POI 2022 Sarman Simanjorang mengatakan, POI merupakan brand baru setelah menggunakan nama Putri Otonomi Daerah (POD). “Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 kali yakni pada 2017, 2018, 2019 dan 2021 di mana ada jeda di 2020 karena pandemi Covid-19. Kami memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada para bupati yang telah aktif mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti ajang POI 2022,” imbuhnya.

Tahun ini, Sarman yang juga Direktur Eksekutif Apkasi mengatakan bahwa minat daerah untuk mengikuti POI sangat tinggi. “Setidaknya sekitar 100 lebih daerah yang mendaftarkan putrinya, namun setelah diseleksi administrasi terjaring 35 peserta yang lolos mengikuti seleksi tatap muka di Kabupaten Bogor. Dari 35 finalis kemudian diseleksi secara ketat hingga muncul nama 22 besar,” tambahnya. Dari 22 besar, para finalis lantas ditugaskan untuk membuat video eksplorasi potensi unggulan di masing-masing kabupaten dan diunggah ke media sosial.

Melihat tingginya antusias para peserta dan ketatnya persaingan pada proses seleksi pemilihan POI 2022, Sarman berharap bagi daerah yang belum berhasil lolos ke grand final, tetap memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti event yang sama di tahun depan.

“Persiapkan sejak dini para putri lewat seleksi pemilihan Putri Otonomi Daerah yang dilaksanakan di masing-masing kabupaten. Untuk kelancaran pelaksanaannya, Apkasi dalam waktu dekat akan membuatkan panduan atau petunjuk teknis yang bisa dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pemilihan Putri Otonomi di level kabupaten,” ujar Sarman yang menambahkan tagline POI adalah “Dari Daerah Untuk Indonesia”.

Untuk event POI 2023, lanjut Sarman, Pemkab Kebumen sudah menyanggupi untuk menjadi tuan rumah dan telah dilakukan serah terima secara simbolis antara Pemkab Bogor kepada Pemkab Kebumen.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved