Trends

Mengawal Sukses Empat Sektor Ini Selama PON XX Papua 2021

Kementerian Pemuda dan Olahraga fokus mengawal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 berhasil di empat sektor. Keempatnya adalah sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses multiplayer effect, dan sukses administrasi. Dari sisi prestasi, diyakini PON XX Papua ini akan mencatatkan pemecahan[1]pemecahan rekor yang tidak hanya secara nasional, namun juga Asia bahkan dunia.

Hal ini berkaca dari atlet-atlet muda yang bertarung di ajang Olimpiade. Demikian ditegaskan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto, dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertema ‘PON Gerakkan UMKM dan Wisata Papua’ (2/9/2021). “Dari PON ke PON selalu muncul rekor-rekor prestasi baik nasional, asia bahkan dunia. Nah kali ini juga diharapkan akan memunculkan prestasi-prestasi tersebut. Banyak atlet muda yang mampu bersaing di ajang dunia,” katanya.

Kemudian sukses penyelenggaraan yang dikatakan Gatot juga serius ditangani seluruh pihak. Seluruh venue kini pembangunannya telah 100 % rampung, tinggal sentuhan akhir saja. Pembangunan yang dilakukan ini pembiayaannya ada yang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan adapula oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Jadi seluruh pihak dari pusat maupun daerah sangat konsen mengawal sukses ini,” dia menegaskan.

PON XX Papua ini dikatakan Gatot adalah gelaran yang pembangunan venue-nya paling spektakuler. Misalnya pembangunan stadion Lukas Enembe yang total dibangun dari awal untuk gelaran PON XX Papua. “Lebih besar dan lebih spektakuler misalnya dibanding dengan stadion lain atau bahkan Gelora Bung Karno,” ungkap Gatot.

Target prestasi ketiga yang hendak dicapai adalah sukses multiplier effect. Sukses ini dikatakan Gatot terkait dengan bagaimana penyelenggaraan akan memacu dan menggerakkan sektor-sektor perekonoian di daerah. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sekotr pariwisata dan lain sebagainya akan bergulir dan dijaga keberlanjutannya sebagai penopang perekonomian daerah bahkan secara nasional.

“Terakhir adalah sukses administrasi. Ini yang serius dikawal dengan melibatkan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan,red) BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, red) Kejaksaan, Kepolisian hingga Komisi Pemberantasan Korupsi serta instansi terkait lainnya,” ujarnya.

Secara umum karena keunikan dan kondisi geografis Provinsi Papua, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan antisipasi hingga sukses penyelenggaraan dan prestasi bisa dicapai. Pengerahan relawan yang terlibat jumlahnya lebih banyak dibanding dengan penyelenggaraan Asian Games Jakarta Palembang lalu. Akan ada 25 ribu relawan yang akan disebar di empat cluster tuan rumah, yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.

Yang paling penting adalah Presiden Joko Widodo bahkan memerintahkan agar penyelenggaraan yang dilakukan di tengah pandemi ini, taat protokol kesehatan (prokes). Seluruh kontingen harus telah divaksin COVID-19. Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di sekitar, panitia pelaksana dan para pendukung lainnya.

Pada kesempatan tersebut Gatot mengungkapkan alasan khusus PON XX Papua ini tetap diselenggarakan adalah arahan Presiden yang ingin memberikan tontonan dan hiburan bagi masyarakat. Hal ini karena gelaran PON adalah salah satu yang mampu sekaligus merekatkan semangat anak bangsa dalam nafas Negara Kesatuan RI (NKRI). “Makanya, penonton diperbolehkan tapi harus dibatasi. Karena event olahraga adalah hiburan yang bisa menciptakan prestasi sekaligus mempersatukan,” katanya.

Untuk itu Kemenpora dikatakan Gatot telah bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 baik pusat maupun daerah mengawal secara ketat prokes untuk mencegah penularan dan penyebaran virus COVID-19. “Poinnya adalah kesiapan seluruh elemen memastikan keamanan dan kesehatan,” dia menegaskan.

Terkait COVID-19 ini juga, pendekatan yang lebih dilakukan adalah pendekatan sosio kultural. Misalnya pendaftaran yang karena kondisi geografis dan lain sebagainya, dilakukan menggunakan sistem manual dengan pengawasan dan pembatasan melekat. Atau pada saat pembukaan, parade kontingen misalnya, tidak bisa banyak. Untuk menjamin kelancarannya, Kemenpora telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara, Polri dan TNI.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved