Trends

Mengenal Inflasi, Faktor Penyebab dan Dampak Negatifnya

Mengenal Inflasi, Faktor Penyebab dan Dampak Negatifnya
Ilustrasi, suasana jual beli di pasar modern (Foto istimewa).
Ilustrasi, suasana jual beli di pasar modern (Foto istimewa).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal memberikan insentif sebesar Rp10 miliar untuk daerah yang mampu menahan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Insentif ini tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar inflasi di bawah lima persen pada akhir tahun 2022.

Mengutip dari situs web Bank Indonesia atau BI, inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Merujuk Badan Pusat Statistik, kenaikan harga barang dan jasa itu menyebabkan turunnya nilai uang. Inflasi juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap barang dan jasa secara umum.

Mengutip dari situs web Sikapi Uangmu OJK, inflasi umumnya tersebab beberapa faktor.

1. Kenaikan biaya produksi

Kenaikan biaya produksi yang disebabkan meningkatnya harga bahan baku dan upah pekerja mengakibatkan produsen harus menaikkan harga jual barang dan jasa.

2. Tinggi permintaan

Tinggi jumlah permintaan suatu jenis barang yang meningkat secara drastis, sementara stok atau suplai yang terbatas menimbulkan lonjakan harga. Di Indonesia, faktor ini biasanya terjadi menjelang Idulfitri, tahun ajaran baru, dan menjelang pergantian tahun.

3. Jumlah uang

Jumlah uang yang beredar cukup tinggi. Saat jumlah uang yang beredar meningkat, mengakibatkan daya beli masyarakat meningkat. Namun, hal ini tidak dibarengi suplai dari barang dan jasa yang meningkat. Akhirnya barang dan jasa pun mengalami kenaikan harga.

Inflasi hal yang baik bagi pertumbuhan ekonomi. Tapi inflasi yang tak terkendali bisa menyebabkan berbagai dampak negatif. Mengutip dari laman Bank Indonesia, terdapat beberapa dampak negatif dari inflasi.

1. Pendapatan menurun

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan masyarakat terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat ikut merosot.

2. Ketakpastian

Inflasi yang tidak stabil akan membuat ketakpastian pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris, inflasi yang tidak stabil akan membuat keputusan yang tak maksimal dari masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi yang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

3. Tingkat inflasi domestik

Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibandingkan di negara lain. Itu menjadikan tingkat inflasi domestik tidak kompetitif, sehingga memberikan tekanan nilai Rupiah.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved