Business Research Trends

Menggodok Solusi Pengelolaan Sampah Perkotaan

Menggodok Solusi Pengelolaan Sampah Perkotaan
Dini Trisyanti, Direktur Sustainable Waste Indonesia (ketiga dari kiri)

Berdasarkan data yang dirilis oleh Jambeck Research, Indonesia menjadi negara kedua yang mencemari laut oleh sampah plastik. Menurut Direktur Sustainable Waste Indonesia, Dini Trisyanti, dalam konferensi pers Gerakan Plastic Reborn Coca Cola, Indonesia masih kekurangan tempat daur ulang sampah. Lebih dari 50% sampah langsung dibuang ke TPA tanpa dikelola.

Jumlah TPA di Indonesia saat ini adalah 380 buah dan hampir semuanya sudah menggunung. Hal inilah yang menjadi fokus penanganan masalah sampah terutama di perkotaan. Dini menjelaskan, membludaknya sampah di Indonesia bukan hanya soal jumlah dan jenis. Hal lain yang harus diperhatikan adalah cara pengelolaan sampah.

“Tantangan dalam mengelola sampah terutama sampah plastik adalah ketersediaan tempat pengelolaan yang memadai. Selama ini tempat pengelolaan sampah masih terpusat dan belum tersebar di seluruh titik di indonesia. Hal inilah yang membuat banyaknya sampah plastik yang tercecer dan akhirnya mencemari laut,” papar Dini.

Untuk itu, sistem pengelolaan sampah bukan lagi berupa linear economy dengan prinsip take-make-dispose yang tidak sustainable. Sudah waktunya pengelolaan sampah beralih ke circular economy yaitu make-use-recycle.

Sejalan dengan konsep circular economy yang digerakkan dalam pengelolaan sampah, muncul pula gagasan baru yang dinamakan New Plastics Economy Global Commitment. Gagasan ini menggabungkan sektor bisnis, sosial, serta melibatkan pemerintah untuk mendaur ulang plastik.

Implikasi New Plastics Economy Global Commitment ini adalah berupa kemasan plastik yang memiliki “design for recyclablity”. Artinya plastik yang dirancang untuk mudah didaur ulang dan berdampak baik pada keberlanjutan lingkungan.

Keberadaan gagasan New Plastics Economy Global Commitment ini akan berpotensi industri besar. Bahkan di tahun 2030, potensinya bisa mencapai 55 miliar dollar.

Secara garis besar, pengelolaan sampah secara circular economy akan menjadi solusi permasalahan sampah di Indonesia. Karena bukan hanya efektif untuk pengelolaan sampah, tapi juga dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui produk yang dihasilkan dan lapangan pekerjaan baru.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved