Trends

Mengintip Potensi Properti Naragong-Cileungsi

Mengintip Potensi Properti Naragong-Cileungsi

Perkembangan wilayah Timur Jakarta, mendongkrak pengembangan kawasan Naragong-Cileungsi. Terbukti kawasan ini semakin dilirik pengembang. Apalagi dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 6,5% dari 6,75% membuat pelaku bisnis properti akan segera bangkit.

Menurut Edward Kusma, General Manager Gunas Land -pengembang Vida Bekasi-, kawasan timur Jakarta kian menjadi incaran para investor, terutama kawasan Narogong atau koridor Narogong-Cileungsi. Mengingat Kawasan ini menyimpan banyak potensi yang sayang dilewatkan oleh para peminat properti.

Direktur Vida Bekasi Edward Kusma (tengah) didampingi Stephanie Gunawan, GM Gunas Land memberi penjelasan kepada salah seorang investor

Direktur Vida Bekasi Edward Kusma (tengah)

Menurut Edward, dari sisi potensi hunian, Vida Bekasi, kawasan mixed-use 130 hektar berlokasi di jalan raya Narogong, dikembangkan dengan visi sustainable living bersiap meluncurkan cluster terbarunya Botanica. Konsep hunian yang memiliki kebun tanaman pangan seperti pohon buah, tanaman bumbu serta herbal.

Selain itu, di sektor hunian vertikal, Pollux Indonesia menghadirkan kawasan superblok Gangnam District di kawasan Narogong. Kawasan mixed-use seluas 2.1 hektar ini terdiri dari apartemen, hotel, kondotel dengan beragam fasilitas lengkap. Kesepakatan kerjasama telah ditandatangani dengan LotteMart untuk membangun mall di kawasan Gangnam District di Bekasi.

Fasilitas pendidikan juga semakin lengkap. Kawasan Narogong semakin mengukuhkan dirinya sebagai kawasan pendidikan seiring diselesaikannya dua pusat pendidikan, yaitu Binus School Bekasi dan kampus Trisakti School of Management. Selain itu ada juga Marsudirini, Al-Azhar dan Victory Plus.

Menanggapi perkembangan kawasan Naragong-Cileungsi, Anton Sitorus pengamat properti dari Savills Indonesia kawasan ini akan tetap berkembang, apalagi termasuk daerah yang padat penduduknya.

Hanya saja, bila dibanding kawasan Summarecon Bekasi ataupun Sentul, kawasan ini akan lebih lambat, mengingat akses Summarecon Bekasi dan kawasan Sentul jauh lebih baik. “Dari sisi investasi juga akan meningkat, meskipun tidak spektakuler,” kata Anton.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved