Menkominfo Ajak Insan Pertelevisian Hadapi Dunia Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate mendorong industri pertelevisian melakukan adaptasi di tengah dunia digital. Hal tersebut didasari oleh perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi berita dan konten, ditambah munculnya media baru seperti Over-the-Top (OTT).
Indonesia sendiri merupakan konsumen media OTT tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Data Kominfo menyebutkan, setiap bulannya ada 3,5 miliar jam OTT yang ditonton oleh masyarakat Indonesia. “Kemudahan yang ditawarkan oleh media Over-the-Top membawa tantangan baru bagi industri media mainstream konvensional untuk mempertahankan relevansinya,” kata dia dalam dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-24 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (09/08/2022).
Kehadiran OTT di dalam industri merupakan game changer karena merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi. Oleh karena itu, kata Jhonny, perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas, variasi produk yang ditawarkan, serta kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. “OTT adalah game changer, sekaligus momentum yang dapat dimanfaatkan industri media konvensional untuk mengevaluasi diri. Ini tugas kita bersama-sama jangan sampai kita terjebak pada hal-hal teknis,” dia menambahkan.
Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa pendatang media baru kini semakin mudah untuk dikonsumsi masyarakat sehingga minat akan OTT semakin meningkat seiring dengan waktu. “Ini tantangan riil media mainstream konvensional, tantangan real jurnalisme pertelevisian, tantangan riil IJTi dan industri pertelevisian kita. Ini enggak bisa main-main dengan kata-kata. Ini suatu keputusan besar yang harus diambil bersama-sama,” kata Menkominfo tegas.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id