Trends

Menteri ESDM: Pengembangan Energi Terbarukan Kuncinya pada Eksekusi

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat pembukaan Indo EBTKE 2019

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendorong penggunaan energi terbarukan yang makin luas. Sinyal ini disampaikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam pidato pembukaan gelaran acara pameran dan konferensi di bidang energi terbarukan, Indo EBTKE ConEx 2019 hari ini (06/11/2019) di hall C JiExpo Kemayoran Jakarta.

Arifin menuturkan bahwa dalam dua minggu pertama menempati posisi sebagai Menteri ESDM, energi terbarukan menjadi perhatian utamanya. Menurutnya ini karena energi terbarukan menentukan arah energi jangka panjang di Indonesia. “Kita memiliki banyak sumber energi mulai dari energi dari bahan fosil, sumber daya air, angin, matahari, juga geothermal, ini potensi. Dunia makin concern pada emisi karbondioksida yang menyebabkan perubahan iklim saat ini, sehingga mendorong perubahan bagi kehidupan kita juga. Untuk itu kita harus mengambil inisiasi, bahwa segala sumber daya energi yang kita miliki bisa menjadi peluang untuk inovasi dan pengembangan bisnis terkait energi terbarukan,” paparnya.

Apalagi saat ini baru 8% atau 32 Giga Watt energi terbarukan yang tergarap, dari 400 Giga Watt potensi yang dimiliki Indonesia. Menteri mendorong optimalisasi semaksimal mungkin energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan dengan menggandeng seluas mungkin stakeholder untuk pengembangannya. “Saya di ESDM membuka peluang kolaborasi, menampung ide-ide terbaik, bukan sekadar kerja sama riset, tapi harus juga apik di eksekusi, kemudian melakukan sosialisasi ke masyarakat agar kesadaan penggunaan energi terbarukan makin luas,” ujarnya.

Gelaran ini merupakan kegiatan rutin Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) sebagai upaya untuk terus mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan energi terbarukan. Agenda tahunan ini akan menjadi ajang bertukar pengetahuan dan teknologi terkait energi terbarukan di Indonesia dan dunia. Pameran ke-8 Indo EBTKE ConEx ini akan digelar selama tiga hari mulai 6 – 8 November 2019 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Perhatian Menteri ESDM pada terobosan ide-ide baru energi terbarukan tercermin saat melakukan kunjungan ke booth Young Renewable Energi Innovation, yang pesertanya adalah mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Cukup lama menteri berbincang dan menanyakan ide-ide baru mereka mulai dari energi terbarukan dari bahan enceng gondok hingga pengembangan metal-air batterey.

Salah satu ide energi terbarukan hasil penelitian mahasiswa ITS Surabaya ini dari enceng gondok dan bakteri rhizosfer yang bisa menghasilkan energi listrik menggunakan metode PMFCs yang merupakan turunan MFCs. Terobosan greneelecology merupakan teknologi yang ekonomis untuk diaplikasikan sebagai sumber ekonomi terbarukan.

Tahun ini gelaran Indo EBTKE ConEx 2019 mengusung tema “Energy Transition Towards Sustainable Energy Era”. Tema ini diambil untuk menegaskan transisi pemanfaatan energi dari energi fosil ke energi terbarukan yang bisa terus digunakan. Penggunaan energi yang besar memerlukan sumber-sumber energi berkelanjutan untuk memastikan keamanan pasokan energi. Hal ini bisa dipenuhi oleh sumber energi terbarukan mengingat energi fosil lambat laun akan menipis dan hilang. Selain itu, penggunaan energi terbarukan akan bisa mengurangi jejak karbon demi kebaikan generasi mendatang.

“Pemerintah telah berkomitmen untuk melaksanakan Perjanjian Paris (Paris Agreement) yang telah diratifikasi ke dalam UU No.16 Tahun 2016 dengan komitmen menurunkan emisi karbon sampai 29% pada tahun 2030. Program ini juga merupakan bagian dari upaya di seluruh dunia dalam melaksanakan Transisi Energi menuju energi emisi rendah karbon pada tahun 2030,” ujar Ketua METI, Surya Darma. Ia menambahkan bahwa energi terbarukan menjadi masa depan bagi penggunaan energi secara global.

Selain pameran dan konferensi, Indo EBTKE ConEx 2019 juga akan diisi dengan berbagai program lain seperti Scientific Paper and Poster competition, Training, dan Young Renewable Energy Innovation. Selain itu, di panggung utama pameran juga akan diramaikan dengan beberapa program pendukung seperti kunjungan siswa, presentasi bisnis, demo produk, dan workshop. Indo EBTKE ConEx 2019 menargetkan bisa menarik 4.500 pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri seperti dari Eropa, Asia, Afrika, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.

Indonesia sendiri memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan energi terbarukan. Sumber energi terbarukan di Indonesia bisa dikategorikan ke dalam enam kluster yaitu panas bumi, air, angin, bio energi, matahari, dan laut. Sumber energi panas bumi di Indonesia sendiri mencapai lebih dari 300 titik di seluruh Indonesia. Cadangan panas bumi di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Bila seluruh potensi sumber energi terbarukan bisa dimanfaatkan dengan baik, diharapkan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan energi secara maksimal.

Surya menyatakan penyelenggaraan Indo EBTKE ConEx 2019 merupakan upaya untuk mendukung upaya peningkatan dan pengembangan energi terbarukan melalui berbagai aspek, terutama dalam pengembangan potensi sumber-sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia seperti disebutkan di atas.

“Sampai akhir 2018, energi terbarukan hanya menyumbang 8,6% dalam bauran energi nasional. Kami akan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan menuju 23% pada 2025 dan menjadi 30% pada 2050,” kata Surya. Ia juga berharap gelaran ini bisa meningkatkan keyakinan pada investor, juga generasi selanjutnya pada bisnis yang berkelanjutan dan pentingnya penggunaan energi terbarukan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved