Saat ini Modalku, perusahaan fintech p2p lending yang beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 11 triliun kepada lebih dari 1,4 juta peminjam untuk UMKM di Asia Tenggara.

Modalku memberikan fasilitas peminjaman modal dan invoice financing. Kolaborasi menjadi kunci penting di tahun 2019, di mana Modalku menggandeng e-commerce, BPR, serta lebih banyak pedagang UMKM.

Iwan Kurniawan, Co-founder & COO Modalku, mengatakan, segmen yang menjadi perhatian Modalku yakni penjual online, startup, perusahaan jasa, hingga pedagang grosir.

“Kini Modalku sudah empat tahun berdiri. Namun fokus kami masih mengedukasi dan mencari potensi segmen-segmen mana sajakah yang bisa diberikan pinjaman,” jelas Iwan.

Desember 2019 lalu, Modalku resmi menjalin kerja sama dengan BCA. Menjadi perbankan pertama selain BPR yang digandeng, BCA mendapat akses untuk memilih peminjam melalu Modalku. Meski jumlah pinjaman dari BCA tidak disebutkan, yang jelas bunganya mengacu pada bunga Modalku.

Sebagai tambahan, Modalku telah meraih pendanaan berupa debt funding dari Triodos Investment Managemet dengan jumlah yang tidak disebutkan. Di 2020, Iwan menyebutkan strategi bisnis Modalku adalah memperkuat kerja sama dengan platform digital. Untuk syariah, Modalku mengaku masih mempertimbangkan potensinya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id