Marketing Management Trends

Pameran Indonesia Energy & Engineering Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Pameran Indonesia Energy & Engineering Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Pameran Indonesia Energy & Engineering Series dibuka hari ini (18/9/2019). Pameran ini terdiri dari lima pameran industri besar yaitu; Mining Indonesia, Oil & Gas Indonesia, Construction Indonesia, Concrete Show SEA Indonesia, Marintec Indonesia.

Tujuan kelima pameran ini adalah memfasilitasi dan mempromosikan upaya industri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan area pameran seluas 60 ribu meter persegi dan menghadirkan lebih dari 1.400 perusahaan dari 39 negara di seluruh dunia yang terbagi dalam 15 paviliun negara.

Indonesia Energy & Engineering merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang didedikasikan khusus untuk industri pertambangan, minyak & gas bumi, konstruksi, dan industri maritim. Penyelenggaraan pameran ini merefleksikan posisi Indonesia di mata dunia dan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia, mengatakan,“Pembangunan berkelanjutan merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan di industri ini. Kami memahami terkadang hal ini adalah tantangan kami. Pameran ini diadakan sebagai platform ideal bagi para pemain industri dan seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dan berbagi pemikiran, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.”

Andrew Wong, Managing Director Swagelok Indonesia mewakili industri oil & gas, mengungkapkan, “Tidak ada yang mudah dalam industri minyak dan gas di Indonesia, bahkan di dunia. Setiap tahunnya, kami menghadapi tantangan teknis yang semakin kompleks, diantaranya; sumur yang lebih dalam, suhu lebih tinggi, tekanan, serta lingkungan yang lebih korosif. Hal-hal tersebut menuntut standar, peraturan, bentuk pengawasan dan pertanggungjawaban yang lebih, demi mewujudkan apa yang menjadi perhatian utama kami dalam menyediakan eksploitasi sumber daya alam yang sehat, aman, ramah lingkungan, dan dengan biaya yang optimal.”

Sementara itu, Budiono Wibowo, East Territory Director PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia (Kobelco), menyampaikan, sektor infrastruktur, agribisnis dan kehutanan tahun ini diprediksi tetap positif dan berlanjut meskipun 2019 adalah tahun politik. Proyek konstruksi jangka menengah dan panjang masih memerlukan investasi alat berat.

Sedangkan untuk sektor tambang, walaupun trennya sedikit menurun tetapi potensi dan prospektifnya masih positif. Kobelco merupakan produsen ternama alat-alat berat di dunia, khususnya Hydraulic Excavator dan Crane yang dikenal powerful, lincah, dan sangat hemat dalam pemakaian bahan bakar. Di samping itu, produk kami juga sangat cocok untuk iklim tropis karena sudah disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Dari kelengkapan dan kombinasi tersebut tentunya memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Indonesia dalam mengurangi pencemaran emisi gas buang atau ramah lingkungan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua IPERINDO, Eddy Kurniawan Logam, menjelaskan, sejak asas cabotage diterapkan, pihaknya telah melihat impor kapal secara regular ke Indonesia dan menciptakan defisit perdagangan sebesar US$13,10 miliar di tahun 2018. IPERINDO berharap pemerintah akan mengambil tindakan tegas untuk memberdayakan Industri Maritim Indonesia dengan menetapkan regulasi pajak, fiskal, dan pembiayaan yang menguntungkan.

Dr. Ir. Hari Nugraha Nurjaman, M.T, Ketua Ikatan Ahli Pracetak Prategang Indonesia, mengungkapkan, meskipun jumlah perusahaan Indonesia yang sudah mulai menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan memang tidak sebanyak di negara maju. Namun, dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhannya sangat agresif.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved