Trends

Pandemi Corona, Konsumsi Listrik DKI Turun 24 Persen

Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Benhil, Jakarta. (Foto: Liputan6.com)
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Benhil, Jakarta. (Foto: Liputan6.com)

General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mencatat adanya penurunan konsumsi listrik di DKI Jakarta sebesar rata-rata 24 persen ketimbang tahun lalu akibat mewabahnya virus corona Covid-19.

“Terjadi penurunan beban listrik luar biasa,” ujar dia dalam konferensi video, Selasa, 14 April 2020.

Penurunan konsumsi listrik tersebut disebabkan berkurangnya aktivitas di Ibu Kota selama masa pagebluk. Padahal, sekitar 70 persen konsumsi listrik di Jakarta datang dari penggan bisnis dan industri besar. Adapun jumlah pelanggan rumah tangga tercatat banyak namun konsumsinya tak sebesar bisnis dan industri.

Apabila dirinci, kata Ikhsan, selama diterapkannya pembatasan akibat wabah, konsumsi listrik mall turun hampir 10 persen, hotel turun 18 persen, dan industri turun hingga mencapai 25 persen. Pada sektor industri, kendati masih beroperasi, banyak pabrik yang mengurangi produksinya lantaran kesulitan mendapat bahan baku.

Konsumsi listrik juga berkurang drastis pada gedung perkantoran hingga mencapai sekitar 39 persen. Ikhsan mafhum dengan kondisi itu lantaran banyak kantor sudah menerapkan bekerja dari rumah. Menurut dia, secara keseluruhan hingga akhir Maret penurunan konsumsi listrik baru sekitar 9 persen. Namun, semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar berlaku, penurunannya menjadi 24 persen.

Di sisi lain, Ikhsan melihat masih ada sektor yang bertumbuh atau bertahan konsumsi listriknya, antara lain sektor farmasi, kesehatan, dan industri makanan. Konsumsi juga naik dari listrik rumah tangga sebesar 4 persen dan apartemen 9 persen. “Mungkin itu juga karena orang bekerja dari rumah, ini peluang kami untuk bisa survive,” kata dia.

Dalam kondisi ini, Ikhsan mengatakan perusahaannya pun tetap bersiap untuk memastikan keandalan listrik di Ibu Kota. Mengingat, saat ini kebutuhan listrik untuk bekerja dari rumah sangat tinggi. “Semua orang kerja dari rumah, menteri rapat dari rumah, pejabat tinggi juga, anak sekolah pun dari rumah.”

Untuk itu, beberapa strategi yang dilakukan perseroan, tutur Ikhsan, antara lain memastikan kesehatan para pegawai PLN sehingga bisa melayani pelanggan. Perseroan juga membuat rencana kontijensi, serta menyisir proyek mana saja yang bisa ditunda sementara.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved