Marketing Trends

Panen Rejeki BPD Tahun XXXI-2021 Berhadiah Rp 3 Miliar

Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno memberikan hadiah simbolis ke sejumlah nasabah pemenang

Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dikemas dalam tajuk Panen Rejeki BPD kali ini memasuki periode ke-2 Tahun XXXI-2021 dengan menyuguhkan total hadiah sebesar Rp 3 miliar untuk 584 nasabah Tabungan Simpeda seluruh Indonesia. Dalam penarikan undian ini, nasabah Bank Sultra memenangkan hadiah utama Rp 500 juta. Kemudian hadiah kedua masing-masing Rp 100 juta untuk 4 pemenang dimenangkan oleh nasabah Bank Kalbar, nasabah Bank Nagari, nasabah Bank Jatim, dan nasabah Bank Aceh Syariah.

Untuk dapat mengikuti program Panen Rejeki Bank BPD juga cukup mudah, hanya dengan membuka Tabungan Simpeda di bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di masing-masing daerah, serta terus meningkatkan saldonya akan memiliki peluang besar memenangkan hadiahnya. Karena setiap kelipatan dari Rp 50.000, saldo Tabungan Simpeda BPD, nasabah mendapatkan 1 nomor undian.

Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno mengungkapkan, bahwa Tabungan SIMPEDA sudah berusia 31 tahun dan merupakan salah satu produk pemersatu BPD seluruh Indonesia. Tabungan Simpeda sebagai produk penghimpunan dana masyarakat, dalam perkembanganya terus mengalami peningkatan. Jumlah penabung sampai dengan akhir Desember 2020 berjumlah 7,2 juta penabung dengan jumlah saldo Simpeda Rp 59,75 triliun.

“Dapat kami sampaikan di sini, bahwa BPD yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir, yaitu Bank Jatim, sampai dengan posisi Desember 2020 telah menghimpun Simpeda sebanyak ±Rp15,14 triliun atau sebesar 24,03% dari Tabungan Simpeda Nasional,” Supriyatno.

Peran strategis BPD adalah mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah melalui kegiatan usahanya, baik sebagai penghimpun dana masyarakat maupun dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Kinerja BPD seluruh Indonesia yang terus menunjukan pertumbuhan. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia.

BPD seluruh Indonesia membukukan laporan keuangan yang positif di tengah pandemi. Untuk total aset, posisi Desember 2020 mencapai Rp 765,89 triliun atau naik yoy sebesar 6,64% dari Rp 718,19 triliun. BPD pada umumnya mengalami peningkatan, bahkan saat perbankan nasional mengalami penurunan, BPD mengalami pertumbuhan, khususnya penyaluran kredit, BPD tumbuh 5,15% sementara perbankan nasional turun 2,41%.

Dana Pihak Ketiga, posisi Desember 2020, DPK BPD seluruh Indonesia tercatat Rp 588,62 triliun atau naik yoy sebesar 10,90% dari Rp 530,78 triliun. Begitu juga kredit yang disalurkan, pada posisi Desember 2020 mencapai Rp 492,04 triliun atau naik yoy sebesar 5,15% dari Rp 467,92 triliun, di mana secara nasional, kredit perbankan turun sebesar 2,41%.

Begitu juga dengan laba, meningkat yoy sebesar 6,64% menjadi Rp 12,07 triliun dari 11,32 triliun. Sedangkan modal inti posisi Desember 2020 mencapai Rp 85,85 triliun, naik yoy sebesar 9,57% dari Rp 78,35 triliun, dengan modal inti terbesar yaitu bank bjb sebesar Rp 10,04 triliun dan terkecil yaitu Bank Sulteng sebesar Rp 1,053 triliun.

Sampai dengan Desember 2020, BPD terdiri dari : 4 BPD pada BUKU 3, dan 23 BPD pada BUKU 2, jadi sudah tidak ada lagi BPD berada pada BUKU 1. Namun bila mengacu pada kecukupan modal inti minimum, sampai dengan Desember 2020, sudah ada 11 BPD memiliki Modal inti di atas Rp 3 triliun dan masih ada 16 BPD yang memiliki modal Inti di atas Rp 1 triliun, namun di bawah Rp 3 triliun.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved