Trends

Pasar Gotong Royong, Tingkatkan Penyerapan Produk UMKM Lokal

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali, dan PT. BPD Bali kembali menggelar pasar gotong royong.Terhentinya aktivitas pariwisata dan pembatasan kegiatan masyarakat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi dalam, sebesar -10,98% (yoy). Bali juga kembali mengalami deflasi, penurunan harga yang sebagian besar disebabkan oleh berlanjutnya penurunan harga komoditas daging ras, angkutan udara, sekolah dasar, bawang merah, dan pisang.

“Selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasar gotong royong ini juga bertujuan untuk meningkatkan penyerapan produk UMKM lokal,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Langkah ini menurut Trisno sejalan dengan instruksi Gubernur melalui Surat Edaran Nomor 15036 Tahun 2020 bagi instansi vertikal maupun lembaga terkait, untuk dapat menyediakan tempat bagi UMKM khususnya yang bergerak di bidang komoditi pangan hingga kerajinan.

Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, diharapkan aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat dapat terus berjalan, sehingga kesejahteraan akan tetap terjaga.

Pasar Gotong Royong kali ini digelar selama tiga hari dari 11 hingga 13 September 2020 di lapangan Bajra Sandhi yang terletak di depan kantor Gubernur Provinsi Bali.

Sebanyak 24 UMKM binaan KPwBI Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali, Bank Mandiri, BNI, BRI dan BPD Bali ikut ambil bagian pada pasar gotong royong yang menawarkan produk pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kerajinan, tenun, dan alat-alat persembahyangan.

“Meskipun jumlah pengunjung dibatasi, hari pertama pasar gotong royong telah mencatat total penjualan sebesar Rp132.490.000,” ujar Trisno.

Mengingat dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, kegiatan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Seluruh penjual menggunakan masker dan face shield. Transaksi jual beli dilakukan secara non tunai dengan menggunakan QRIS (Quick Response Indonesian Standard).

KPwBI Provinsi Bali berharap program-program pengembangan produk lokal seperti mendorong lebih banyak petani tradisional dan UMKM yang terhubung dengan marketpace dan teknologi digital, dapat terus dikembangkan

Menurut Trisno lagi, KPwBI Provinsi Bali juga mendorong peningkatan bansos pangan menggunakan produk lokal, mendorong lebih banyak penggunaan produk lokal di industri akmamin, mendorong kerja sama antar daerah serta mendorong internalisasi gerakan cinta produk lokal bagi masyarakat Bali. “Ngiring angge – mari memakai produk Bali. UMKM Pulih, Bali Bangkit,” ujar Trisno.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved