Marketing Trends

Pasca Diakuisisi Athena, Omzet Dr HEN Skincare Melesat 3.000%

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat berbagai jenis usaha gulung tikar. Beberapa brand ternama dan mendunia terpaksa menutup usahanya karena omzet yang menurun secara drastis. Hal ini membuat para pengusaha baru ragu untuk memulai bisnis. Dikutip dari laporan proyeksi ekonomi global edisi Januari 2021, bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan sebesar 3,8% hingga tahun 2022 mendatang dan prospek perekomonomian global masih diliputi ketidakpastian.

Namun, tidak halnya bagi dr HEN (Herritage, Exclusive, Natural) Skincare, sejak diakuisisi Grup Athena, kini brand tersebut diperhitungkan di dunia kosmetik di Indonesia.

Berkonsep pada bahan alami, aloevera dan royal jelly yang merupakan bahan aktif ajaib sebagai antioksidan yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit,dr HEN Skincare berhasil menjadi bisnis yang berkembang meski di saat pandemi. Sebelum diakuisisi Athena, merek skincare ini sendiri telah berdiri selama 6 bulan. Namun, omzet yang didapatkan hanya puluhan juta per bulannya. Setelah diakuisisi terjadi pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan pertama tercatat angka lebih dari Rp 3 miliar atau melesat 3.000%.

Pendiri dr HEN Skincare, dr. Reni mengatakan, sejak dirilis produk skincare itu langsung dilamar oleh 4.000 reseller, 1.000 distibutor, dan 700 peminat franchise. Dalam waktu hanya 3 bulan, mitra telah tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu, dr Reni bertekad akan melebarkan sayap dr HEN skincare sampai ke seluruh pelosok Nusantara.

“Dipastikan sampai tahun 2022, titik penjualan akan lebih banyak lagi. Target berpusat kepada pengembangan masing masing, sehingga tim yang bekerja harus lebih kompak, solid, dan kreatif. Kami dukung engan training pengembangan diri maupun leadership,” ujarnya.

Menurutnya, dengan kebijakan work from home selama pandemi, justru membuat para wanita memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan perawatan tubuh dan kecantikan. sehingga mereka lebih banyak menggunakan skincare. “Para wanita tidak bisa ke klinik untuk treatment, jadi cari produk-produk yang bisa menggantikan treatment klinik walaupun tidak 100% bisa. Namun, kita tetap bisa melihat tren ini dengan banyaknya orang yang semakin rajin merawat wajah di rumah dengan menggunakan masker, misalnya. Jadi kesadaran masyarakat terhadap skincare untuk merawat kulit sudah semakin besar,” jelas dr Reni.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved