Capital Market & Investment Trends

Pasca Listing Saham, BliBli Siap Majukan Tiket.com dan Ranch Market

Pasca Listing Saham, BliBli Siap Majukan Tiket.com dan Ranch Market
Saham Blibli dicatatkan di papan utama Bursa Efek Indonesia (Foto: dok Blibli)

Usai mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (08/11/2022) dengan kode perdagangan BELI, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) bersiap memperkuat ekosistem omnichannel. Kini, Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi.

Dengan diperdagangkannya saham BELI di papan utama bursa, Kusumo Martanto, CEO & Co-founder Blibli berharap hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek yang positif bagi perekonomian digital di Tanah Air.

“Setelah mencatatkan saham di BEI, pengembangan usaha Blibli lebih fokus pada penguatan ekosistem omnichannel bersama anak usaha, yakni Tiket.com dan Ranch Market,” kata Kusumo dalam acara media briefing Pencatatan Perdana Saham PT Global Digital Niaga Tbk secara daring (8/11/2022).

Seperti yang kita ketahui, beberapa hari lalu, Blibli melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan mencatatkan harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp 450 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO dimaksimalkan hingga mencapai batas atas sebanyak 15 % dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana, sehingga dapat menggalang dana IPO gross sekitar Rp 8 triliun. IPO Blibli pun mengalami oversubscribed 4,4 kali.

Dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp 53,3 triliun atau setara dengan US$ 3,4 miliar, Kusumo mengatakan Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 2022 dan merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang tahun 2022. Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang tahun 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia.

IPO saham Blibli mendapat dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya. Antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai 4,4 kali lipat pada Penjatahan Terpusat (pooling portion), sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5% menjadi 5,0% dari keseluruhan jumlah penawaran.

Kusumo mengatakan, hari ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi.

Komisaris Utama Blibli Martin Basuki Hartono mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.

Dana bersih IPO yang diperoleh Blibli akan digunakan untuk pelunasan utang serta modal kerja. Dalam IPO Blibli ini, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators, sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters). PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved