Kondisi perekonomian dunia sejak mewabahnya virus Covid-19 membuat hampir semua industri mengalami penurunan. Ketidakpastian ekonomi global akibat krisis ekonomi akibat pandemi ini juga membuat sebagian perusahaan melakukan langkah adaptasi untuk bertahan.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan mulai dari peningkatan revenue perusahaan, pengurangan biaya anggaran perusahaan, pengurangan biaya IT, hingga penghematan lain agar perusahaan tetap dapat beroperasi dan profitable.

Payfazz Teknologi Nusantara juga melakukan efisiensi untuk menopang kinerja perusahaan untuk tetap berkelanjutan. Hendra Kwik, CEO PT Payfazz Teknologi Nusantara, melalui siaran persnya mengatakan bahwa perusahaan harus mengambil pilihan terakhir untuk memfokuskan alokasi dana dan sumber daya di sektor yang sustainable dan fokus pada small business, financial services dan digital banking.

Hal ini berdampak pada pengurangan kurang lebih 10% dari total tenaga profesional. “Hal ini menjadi keputusan senior manajemen yang sulit selama Payfazz berdiri sejak 2016. Keputusan berat ini harus diambil untuk bisa mempertahankan keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang,” kata Hendra.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwa pihaknya tetap mendukung karyawan yang terkena pengurangan dengan memberikan hak-nya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Bentuk benefit yang diberikan Payfazz kepada karyawan antara lain gaji penuh untuk bulan Juni 2020, paket pesangon, paket penghargaan sesuai masa kerja, paket penggantian hak cuti berdasarkan UU No. 13/2003 dan Peraturan Perusahaan yang berlaku serta asuransi kesehatan hingga bulan Oktober 2020. Perusahaan juga memberikan bantuan untuk layanan karier bagi karyawan yang terdampak.

“Ke depan kami akan melakukan proses perbaikan tata kelola dan perusahaan bisa tetap berjalan secara berkesinambungan,” kata Hendra memaparkan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id