Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika optimistis akan meluncurkan Satelit Multifungsi Republik Indonesia (SMF Satria) pada tahun 2023 mendatang.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan ada dua hal yang akan dilakukan untuk mendorong kesuksesan peluncuran satelit ini, yakni space segment dan ground segment. “Space segment tahun 2023 satelit diletakkan di slot orbit 146 bujur timur, tetapi ground segment juga akan kita mulai membangunnya pada Tahun 2022,” kata Menteri Johnny. Proyek konstruksi Satelit Multifungsi Satria akan mulai dikerjakan pada 3 September 2020 ini.

Lebih jauh, Johnny menjanjikan bahwa seluruh kebutuhan space segmen dan ground segmen, serta commercial operation satelit akan sepenuhnya tersedia pada saat peluncuran di tahun 2023 mendatang.

Ada tiga tahapan penting yang harus dilakukan untuk memastikan peluncuran SMF Satria tersebut berjalan dengan lancar. Ketiga tahapan yang dimaksud mencakup proses produksi, transportasi dan peluncuran.

Pada tahapan pertama, proses produksi satelit akan dikerjakan di Perancis bekerjasama dengan Thales Alenia Space, yakni perusahaan asal Perancis yang bergerak di industri kendaraan antariksa. Tahapan kedua, transportasi satelit ke tempat peluncuran roket, dan ketiga adalah proses peluncuran satelit Satria naik ke angkasa sampai pada titik orbit.

“Dengan keahlian yang dimiliki oleh Thales Alenia Space, serta pengawasan dan supervisi monitoring yang dilakukan secara ketat bersama-sama, kita harapkan ini bisa selesai pada waktunya,” kata Johnny.

Sebagai tambahan, Satelit Satria yang akan diluncurkan pada tahun 2023 mendatang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS). Satelit ini memiliki kapasitas 150Gbps dan akan menjangkau 150 ribu titik. SMF Satria diperuntungkan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur telekomunikasi dan teknologi di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id