Technology Trends zkumparan

Pendayagunaan Cloud Bagi Industri Layanan Finansial, Apa Manfaatnya?

Sutjahyo Budiman, Presiden Direktur FDS

Desakan supaya lembaga keuangan masuk ke digital semakin kuat berdatangan antara lain berasal dari arahan pemerintah, regulator Bank Indonesia, kompetisi bank dan fintech yang semakin ketat, perkembangan pesat teknologi, dan pandemi Covid-19. Penggunaan teknologi Cloud Computing (komputasi awan) telah menjadi salah satu solusi digital tersebut untuk membantu peningkatan kinerja.

Sutjahyo Budiman dari PT Fortress Data Services (FDS), berpendapat, pelaku industri finansial perlu melirik cloud computing, karena memberikan fasilitas yang mudah, praktis, dan cepat, serta menawarkan harga yang terjangkau.

Menurutnya, kondisi sekarang ini menunjukkan kompetisi digital-first, siapa yang mampu beradaptasi dan menggunakan teknologi digital terlebih dahulu, akan menentukan pemenang dalam persaingan antara berbagai lembaga keuangan.

“Agar dapat menjawab kebutuhan pelanggan masa kini dan bersaing dengan fintech, neobank, dan institusi finansial model baru yang bermunculan di era digital, perbankan dan lembaga keuangan tradisional lainnya mau tidak mau harus mengadopsi teknologi digital seperti cloud,” ujarnya.

Sutjahyo mengatakan, sebagai penyedia jasa Software as a Service (SaaS), perusahaannya bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) sebagai penyedia infrastruktur cloud. Melalui kemampuan cloud-nya, FDS mendapatkan solusi-solusi seperti analitik data, kecerdasan artifisial (AI), machine learning, blockchain.

“Penyedia layanan finansial dapat menganalisis berbagai data tentang transaksi dan perilaku konsumen untuk menyediakan layanan yang lebih tepersonalisasi serta melakukan otomasi untuk pengerjaan yang lebih cepat dan menghindari kesalahan manual,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pendayagunaan komputasi awan bisa memberikan efisiensi biaya dan mempercepat kerja. Ia mencontohkan pada AWS yang menawarkan model pembayaran pay as you go, yakni pelanggan hanya dikenakan biaya untuk layanan yang mereka gunakan dan proporsional terhadap penggunaannya. Hal ini Sangat bermanfaat bagi bank berskala kecil dan menengah atau lembaga keuangan mikro. “Mereka tidak perlu lagi takut untuk mengeluarkan investasi besar-besaran agar dapat memanfaatkan teknologi digital,”ujarnya.

Dari segi kecepatan, tambahnya, FDS tidak perlu lagi melakukan pengadaan hardware yang memakan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu dan perlu dilakukan setiap terjadi penambahan. “Fokus operasional tidak lagi pada hardware dan system, melainkan aplikasi. Juga terdapat kemudahan dalam melakukan pengurangan maupun penambahan kapasitas,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, isu terkait komputasi awan yang sering dibicarakan adalah mengenai keamanan. Dalam hal ini, ia mengatakan FDS mempercayakan AWS karena menjalankan praktik-praktik yang ada di dunia internasional maupun peraturan dari regulator dan pemerintah Indonesia. “AWS menyediakan tools keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggannya untuk mengamankan aplikasi dan data mereka di cloud,” ujarnya. Di samping itu, Sutjahjo menyerukan dibutuhkan lebih banyak lagi kampanye dan komunikasi untuk menjawab skeptisisme terhadap keamanan data di cloud.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved