Marketing Trends

Pengalaman Baru Gunting Rambut Ala Ixobox

Pengalaman Baru Gunting Rambut Ala Ixobox

Apa yang membedakan Ixobox dengan barbershop dan salon kecantikan pada umumnya?

Jika kita mengamatinya dengan seksama, jelas terlihat, konsep yang ditawarkan ‘haircut house’ ini sangat unik. Modern, hygienis dan efisien adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya. Hal inilah yang membuat pelanggan nyaman untuk berkunjung ke outlet-outlet Ixobox.

Pengunjung Ixobox rela mengantre untuk potong rambut

Pengunjung Ixobox rela mengantre untuk potong rambut

Gebrakan konsep gunting rambut ala Ixobox ini mencuri perhatian masyarakat. Mengapa? Karena Ixobox menghadirkan pengalaman baru orang memotong rambutnya. Pertama, dilihat dari sisi registrasi awal untuk mengambil nomor antrean dilakukan di Kiosk Machine. Kiosk Machine ini sekaligus berfungsi sebagai mesin kasir otomotis dengan memasukkan uang pembayaran Rp50 ribu per orang.

Kedua, penggunaan peralatan modern seperti Hygenic Box dan Ixoair membuat kebersihan selalu terjaga. Hygienic box yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan, sterilizer, dan barang milik pelanggan, tetapi juga menyediakan penampungan rambut bekas pangkasan. Selain itu, kotak ini juga memiliki ixoair yang berfungsi untuk mengisap sisa-sisa potongan rambut yang masih tertinggal di kepala, sehingga kepala pelanggan tidak perlu dibilas.

Ketiga, proses pemotongan rambut cukup singkat, sekitar 15-20 menit. Hasilnya, lebih cepat dan guntingan pun lebih rapi oleh keahlian tangan terampil para hairstylist yang profesional. Layanan yang diberikan fokus hanya untuk gunting rambut (cutting) dan merapikan rambut (trimming). Hal ini berbeda dengan konsep barbershop yang biasanya juga melayani cukur jenggot dan kumis, cat rambut dan pijat bahu. Begitu halnya dengan salon kecantikan wanita yang berbeda konsep. Di salon biasanya pelanggan minta dilayani keriting, cuci blow, manicure, padicure, cat rambut, creambath, dan lainnya.

Anaka-anak diantar orangtuanya untuk potong rambut di Ixobox

Anaka-anak diantar orangtuanya untuk potong rambut di Ixobox

Diakui Danny Anthonius, Founder dan Managing Partner Ixobox, “Kehadiran Ixobox di Tanah Air terinspirasi dari haircut house di Singapura, Hong Kong, Jepang dan negara-negara maju lainnya. Di sana, orang sibuk mengejar waktu seperti di stasiun-stasiun MRT. Bagi mereka waktu adalah uang sehingga waktu untuk menggunting rambut digunakan seefektif mungkin. Mereka berkunjung ke haircut house hanya menggunting rambut saja. Bagi mereka keramas dan lain-lain, dapat mereka lakukan sendiri di rumah. Begitupun jika ada waktu luang seperti menunggu antrean dokter atau apotek di rumah sakit, digunakan waktunya sembari potong rambut.”

Danny tidak menyangka respons masyarakat Indonesia antusias dengan kehadiran Ixobox ini. Setelah setahun lebih hadir di Indonesia (tepatnya berdiri Februari 2015), Danny menemukan sejumlah fakta menarik dari hasil evaluasi Ixobox. Pertama, di awal peluncuran Ixobox, target pasarnya adalah para pria dewasa usia di atas 25 tahun. Namun, dalam perkembangannya, ternyata pengunjung Ixobox itu justru didominasi anak-anak dan remaja di rentang usia 6-18 tahun. Secara total, mereka ini mendominasi jumlah pengunjung sekitar 50-55%. Sisanya, 45-50% pengunjung dari kalangan pria dan wanita dewasa. Yang tidak kalah menarik, ternyata total pelanggan wanita lebih kurang 30% dari seluruh total pelanggan Ixobox.

“Jadi, saya menangkap fenomena ini Ixobox mengisi segmen pasar yang kosong atau belum tersentuh, yaitu 6-18 tahun, umumnya murid SD-SMA. Sebab, laki-laki usia dewasa banyak yang datang ke barbershop, sedangkan wanita dewasa lebih suka ke salon kecantikan untuk gunting rambut dan perawatan lainnya. Sementara itu salon anak biasanya didatangi anak-anak usia di bawah 6 tahun,” ungkap Danny.

Fakta kedua, ternyata konsumen Ixobox tergolong loyal. Mereka yang sudah merasakan pengalaman gunting rambut di Ixobox akan repeat order, lantaran tidak mau spekulasi gunting rambut di tempat lain khawatir kualitas dan layanan kurang baik.

Adanya pergeseran segmentasi pasar yang semula ditargetkan pria dewasa, tapi ternyata konsumen kalangan usia 6-18 tahun, maka Danny akan segera melakukan repositioning Ixobox agar lebih fokus menggarap pasar ini. “Nah, karena ini pasarnya banyak kategori anak-anak dan remaja, saya ingin suatu saat ada marketing program yang ditujukan pada kalangan ini. Kiosk Machine Ixobox yang kami investasikan ini dapat dikembangkan lebih jauh untuk berbagai program, termasuk program marketing,” jelas Danny.

Walaupun ayah umumnya menjadi pengambil keputusan di kantor dan ibu adalah decision maker di rumah, tapi ditegaskan Danny bahwa the power of children sangat kuat. “Perhatikan saja, kalau weekend, orangtua selalu menanyakan ke anak-anaknya mau jalan jalan ke mana atau mau makan di mana. Begitu juga jika si anak ingin potong rambut di Ixobox, maka orang tua pasti menuruti,” Danny meyakinkan.

“Kekuatan dan keunggulan Ixobox terletak pada konsep, sistem, teknologi dan branding. Jadi, kami tidak menonjolkan sosok hairstylist yang diidolakan. Sebab, kualitas hairstylist kami seragam sesuai standar kompetensi Ixobox, yang harus melalui pelatihan di Ixobox Training Center,” Danny menambahkan. Jurus Ixobox dengan konsep tersebut tepat sasaran. Buktinya, dalam sehari di satu cabang Ixobox rata-rata mendapat 30-90 pelanggan tergantung dari waktu dan lokasi outlet Ixobox

Dengan tagline “Hair Create Style”, Ixobox terus mengepakkan sayap bisnisnya. Tahun ini sudah ada 13 gerai, yakni di Carrefour Lebak Bulus (Jakarta Selatan), Summarecon Mal Serpong, Gading Serpong (Tangsel), Mall Ambassador (Jakarta Selatan), Rukan Malibu Citywalk Cengkareng (Jakarta Barat), Stasiun KA Juanda (Jakarta Pusat), Plaza Semanggi (Jakarta Selatan), CBD Giant Bintaro (Tangerang Selatan), Gajah Mada Plaza (Jakarta Pusat), Supermall Karawaci (Tangerang) dan 7 Eleven Bendungan Hillir (Jakarta Pusat), Sunter Mall (Jakarta Utara), Plaza Slipi Jaya (Jakarta Barat), dan Emporium Pluit Mall (Jakarta Utara). (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved