Trends Economic Issues zkumparan

Perindo Serap 1.500 Ton Ikan dari 6 Wilayah RI

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menyerap 1.500 ton ikan dari nelayan dan hasil budidaya tambak yang terdampak wabah Covid-19.

Aksi koroporasi ini dilakukan setelah perusahaan mendapatkan suntikan dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp30 miliar. Direktur Utama Perum Perindo, Farida Mokodompit, mengatakan, dukungan modal usaha dari pemerintah diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pembelian hasil tangkapan nelayan dan hasil budidaya petambak.

“Penyerapan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya nelayan yang terdampak pandemi Corona,” kata dia. Pandemi Corona yang mewabah sejak bulan Maret lalu, berdampak pada menurunnya serapan ikan hasil tangkapan nelayan secara drastis.

Penyerapan ini akan dimulai pada awal bulan Mei 2020 melalui 5 cabang dan 23 unit Perindo di seluruh Indonesia. “[Penyerapan] yang pertama tentu saja di lokasi-lokasi kami. Kami akan berkoordinasi dengan Ditjen Perikanan Tangkap KKP misalnya, yang punya data cold strorage dan nelayan-nelayan yang ikannya belum tertampung,” ujar Farida.

Untuk tahap pertama, penyerapan akan dilakukan di 6 wilayah yakni Natuna, Tahuna, Ternate, Bacan, Merauke dan Sulawesi Selatan. Total serapan tahap pertama bernilai Rp10 miliar atau jika dikonversikan ke dalam volume ikan sebesar 151.515 Kg. adapun produk yang akan diserap berupa ikan, cumi, gurita, udang, dll.

Pada tahap kedua, perusahaan akan menyerap produk perikanan sebesar 639.900 kg dengan valuasi sebesar Rp15 miliar. Penyerapan ini akan berlanjut sampai target serapan nelayan terpenuhi.

Di wilayah Natuna sendiri, perusahaan akan menyerap hasil laut berupa cumi, layang demersal lokal dan gurita. Sedangkan di Tahuna, ikan yang diserap meliputi layang, deho dan cakalang. Sementara itu, di daerah lain serapan ikan berupa jenis ikan barramundi, gulama, tuna dan udang.

Produk ikan diserap ini nantinya akan diolah di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik Perum Perindo, dan selanjutnya akan dijual melalui market place online. Selain itu, hasil serapan ikan juga akan digunakan untuk bahan baku industri dalam negeri, ekspor, dan sebagian disimpan di 14 Cold Storage yang dikelola Perum Perindo.

Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menjelaskan bahwa KKP akan mendorong BUMN Perikanan untuk menjamin berlangsungnya kegiatan usaha pemasaran produk perikanan. “Sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting selama periode pandemi maupun pasca-dampak Covid-19,” kata dia.

Dia juga mendorong sektor perbankan, terutama dari Bank Himbara, untuk menambah alokasi kebutuhan pendanaan dari BUMN Perikanan yang nantinya akan digunakan untuk menyerap hasil tangkapan nelayan dan produk budidaya ikan secara lebih besar lagi.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved