Technology Trends

Perjalanan 15 Tahun Equnix Jadi Penyedia Solusi bagi Kemajuan Indonesia

Perjalanan 15 Tahun Equnix Jadi Penyedia Solusi bagi Kemajuan Indonesia

Revolusi industri 4.0 menandai transformasi digital, dengan teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Cloud Computing, Blockchain, hingga Biometrics juga memengaruhi teknologi industri perbankan. Kemajuan teknologi tersebut berguna untuk pemanfaatan data dalam meningkatkan kualitas produk dan jasa.

Dalam pertukaran data makin sering digunakan seiring perkembangan open banking dengan memanfaatkan teknologi Application Programming Interface (API). Menangkap peluang itu, Equnix pun tidak tinggal diam dengan inovasi teknologi dan solusi bagi dunia perbankan.

Equnix berkontribusi untuk mengimplementasikan Open Source khususnya pada database. Seperti yang kita ketahui, lisensi software untuk dunia korporasi, khususnya yang high profile seperti perbankan cukup mahal. “Tidak hanya itu saja, selain mahal juga membutuhkan biaya maintenance yang tidak murah dan merepotkan (banyaknya patch yang harus di apply),” ujar Julyanto Sutandang, CEO PT Equnix Business Solutions saat berbicara pada program Equnix Weekly Tech Talk (EWTT) 2022 dan perayaan HUT ke-15 Equnix secara virtual.

Menurut Julyanto, umumnya software propietary itu cenderung memiliki model bisnis yang eksklusif, mempertahankan hegemoni vendor lock-in, agar klien mereka selalu tergantung pada solusi yang mereka berikan. Hal ini sangat tidak menyenangkan kalangan bisnis, sebab sama artinya meletakkan bisnis mereka pada risiko yang tinggi. Dengan penggunaan software berbasiskan Open Source, maka mereka dapat selalu memilih solusi yang tepat tanpa harus tergantung terhadap institusi tertentu.

Equnix juga mengembangkan teknologi Biometrik. Julyanto menerangkan bahwa teknologi Biometrik yang dikembangkan di masa yang lalu adalah kerja sama dengan perusahaan Jepang, bukan orisinalitas dari Equnix. Pada waktu itu, Equnix membantu/bekerja sama dengan vendor teknologi tersebut untuk mengusul solusi pada industri perbankan dengan menggunakan peta pembuluh dari vena dari jari (finger vein).

“Fokus Equnix sendiri adalah High Performance Transaction System, tidak hanya terkait pada biometrik saja,” tegasnya.

Dengan berbagai solusi yang diberikan oleh Equnix kepada pelanggan, tak heran jika jumlah klien terus bertambah, baik itu ritel maupun korporasi. Selama 15 tahun berkiprah, hampir semua klien Equnix adalah lokal. “Komposisinya 85-90% klien dalam negeri, sedangkan 5-10% klien kamu berasal dari luar negeri, terutama negara-negara Asia Tenggara,” ungkap Julyanto. Mayoritas kliennya berasal dari sektor perbankan, telekomunikasi, serta ritel. Rata-rata mereka adalah klien korporasi yang memiliki tingkat kritikalitas tinggi.

Di usia 15 tahun ini, Equnix ibarat remaja yang sedang tumbuh. Ke depan, ambisi atau business plan Equnix apa saja untuk membesarkan perusahaan? “Pertama, kami akan semakin melebarkan sayap untuk melayani lebih banyak pengguna di level korporasi, melaksanakan kampanye, sosialisasi, edukasi dan motivasi. Kedua, turut serta atau mempelopori kampanye untuk riset Open Source di kampus-kampus. Open Source di sini dibaca sebagai: media belajar, media komunitas. maupun media kontribusi,” kata Julyanto.

Cita-cita Equnix saat ini, lanjut Julyanto, adalah semakin banyak mengembangkan solusi yang memberikan kemandirian, kebebasan dan kedaulatan, termasuk di dalamnya semangat egaliter, pembangunan ekosistem bisnis untuk Open Source. Equnix bercita-cita juga menjadi penyedia solusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Equnix percaya, pemerintah dan swasta besar memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa, tanpa harus berafiliasi dengan pemerintah, Equnix sudah melaksanakan dan memberikan bukti, semakin banyaknya perusahaan yang terbebas dari Vendor Lock-in, dan semoga kedepannya ini menjadi efek bola salju yang semakin membesar dan meluas.

Perlu dipahami: Equnix melaksanakan ‘tugasnya’ dalam konteks yang jelas sesuai dengan expertise perusahaan, yaitu industri teknologi informasi. Teknologi Informasi juga sebuah kunci perubahan untuk kemajuan suatu bangsa di abad digitalisasi ini.

Negara yang maju adalah negara yang berdaulat, Negara yang berdaulat adalah negara yang memiliki kemerdekaan sepenuhnya, tidak memiliki ketergantungan teknologi maupun solusi dari luar, melainkan dari kemampuan sendiri. Negara akan disebut merdeka yang sesungguhnya adalah ketika negara tersebut tidak memiliki hutang atau penggunaan solusi dari luar/asing.

“Oleh karena itu kemerdekaan dari suatu solusi adalah dari kemampuan solusi tersebut dilaksanakan oleh siapa saja yang memiliki kompetensi secara mandiri dan mampu mewujudkannya,” tukas Julyanto.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved