Gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 yang dibuka Presiden Joko Widodo 15 Juni lalu, resmi ditutup Gubernur Bali Wayan Koster Sabtu (13/7) malam. Berlangsung hampir 1 bulan, PKB berhasil membukukan transaksi mencapai Rp 22,8 Miliar.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, ajang tahunan yang rutin diselenggarakan selama masa liburan sekolah ini selain memberikan kesempatan kepada kelompok kesenian dari seluruh kabupaten/kota untuk tampil, juga melibatkan tidak kurang dari 300 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

Koster menngungkapkan, akan terus melakukan evaluasi menyeluruh untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan kualitas gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) pada tahun-tahun mendatang dan telah menunjuk Warmadewa Researh Center untuk melakukan survei penyelenggaraan PKB dari aspek aspek lingkungan, tata kelola, ekonomi, aspek seniman, pengunjung dan peserta.

Hasilnya, 78% responden menyatakan dari aspek lingkungan nyaman, untuk tata kelola lokasi dan pementasan 75% baik. Untuk aspek ekonomi, 43% responden menilai harga masih mahal sehingga Koster meminta para pelaku UMKM peserta pameran yang tahun ini diberikan stan gratis agar bisa memberikan tarif di bawah harga pasar namun tetap menjaga kualitas produk. Secara keseluruhan 78% responden menyatakan PKB tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Bali Wayan Adnyana mengatakan PKB bertema Bayu Pramana yang menggelar berbagai pagelaran, pameran dan kuliner telah dikunjungi 1.632.000 pengunjung atau rata-rata lebih dari 52 ribu orang per hari dengan melibatkan pelaku seni, baik koreografer, penari, komposer, tokoh adat, seniman maupun budayawan sebanyak 18.422 orang.

PKB Ke-42 tahun 2020 akan mengangkat tema Atma Kertih atau penyucian jiwa pramana yang dirancang dalam payung tema “Nangun Jiwa Pramana Padma Bhuana Bali”, yang dimaknai membangkitkan spirit budaya menuju Bali era baru.