Trends

PPPI Wadah Alumni Anugerah Perempuan Indonesia Hadir di 11 Provinsi

Penyelenggaraan API yang telah memasuki tahun ke-7 tak terlepas dari dukungan para alumninya yang tergabung dalam organisasi Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPPI). Lembaga ini didirikan oleh empat sekawan, yaitu ibu-ibu Pendiri & Dewan Juri API yaitu Irlisa Rachmadiana, Endraswari Safitri, Dewi Hanggraeni, serta Angelica Tengker.

Dalam laporannya, Ketua dan Pendiri PPPI menyampaikan bahwa PPPI telah berumur satu tahun, tepatnya didirikan tanggal 9 September 2019 di Jakarta. Lembaga ini aktif memperjuangkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan. Hal ini merupakan perwujudan atas prinsip-prinsip Kesetaraan, Keadilan dan Demokrasi serta merupakan kondisi esensial bagi terwujudnya masyarakat yang demokratis, sejahtera, beradab dan berkeadilan gender serta dapat dipertanggungjawabkan legitimasi, transparansi dan akuntabilitasnya.

Lebih dari itu, dalam acara ulang tahun pertama dari PPPI beberapa waktu lalu, organisasi ini resmi menjadi mitra dari Kementerian PPPA untuk bersama saling sinergi memajukan perempuan Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

“Visi PPPI terwujudnya perempuan pemimpin global dari alumni Anugerah Perempuan Indonesia beserta mitranya di bidang pendidikan, kepemimpinan, sosial, budaya, lingkungan hidup dan kemanusiaan, khususnya peduli perempuan dan anak RI,” jelas Irlisa dalam siaran pers (1/12/2020).

PPPI telah dibentuk di 11 provinsi antara lain : DKI Jaya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Papua, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasehat PPPI ini, Dr. Dewi Motik Pramono,MSi, yang juga penerima Lifetime Achievement Award – API-2015, memaparkan bahwa sebagai manusia, baik perempuan maupun laki-laki hakikatnya adalah saling mengisi, menghargai, dan mendukung satu sama lain karena tidak ada manusia yang sempurna dan hal itu harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga.

“Saya berharap Perempuan Pemimpin Indonesia khususnya penerima penghargaan API-VII-2020, kali ini juga bisa menginspirasi jejak Khadijah istri Rosullallah. Artinya ada keseimbangan antara menjalankan usaha dengan mengurus rumah tangga, tanpa ada sisi yang dikorbankan. Kaum perempuan harus cerdas, kritis dan mandiri. Karena itu merupakan hak kita sebagai perempuan,” jelas Dewi Motik.

Ia pun menambahkan, di balik suksesnya wanita sangat signifikan untuk kemajuan negara dalam arti makro. “Kita tak usah pilih-pilih, selama itu membuat orang senang, membuat karya untuk orang banyak, dan penyerapan tenaga kerja itu sesuatu yang harus dilaksanakan terus menerus. Jadi hidup itu soal berpikir apa yang harus saya buat. Tidak boleh tidak, kita harus berkarya nyata setiap saat setiap waktu sehingga apa yang kita buat itu dirasakan oleh orang banyak,” tegasnya menutup pembicaraan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved