Business Research Trends Economic Issues zkumparan

Prediksi Pasar Keuangan Global dan Domestik Kuartal I/2019

Prediksi Pasar Keuangan Global dan Domestik Kuartal I/2019

Jasper Lawler, Head of Research dari London Capital Group

Menuju perayaan Natal dan tahun baru 2019 pasar dihadapkan pada rangkaian peristiwa menggemparkan baik secara global maupun secara domestik. Pasar secara global dihadapkan pada banyak hal yang cukup berisiko, seperti peristiwa perang dagang antara Amerika dan China, isu-isu politik di Eropa dan voting Parlemen Inggris terkait proposal Brexit yang sebelumnya diagendakan pada tanggal 11 Desember kembali ditunda

Jasper Lawler, Head of Research dari London Capital Group, mengatakan, menjelang Natal dan pergantian tahun sangat sulit untuk menentukan waktu yang tepat di pasar pada saat ini. “Namun, secara fundamental kami pikir pasar telah meningkat secara artifisial karena suku bunga global yang lebih rendah. Pasar telah ditopang oleh easy money dan siap untuk koreksi substansial ketika suku bunga naik, atau saat ini, kemudian setelah leg berikutnya yang lebih tinggi,” jelasnya.

Ia menambahkan, secara ekonomi Indonesia akan merasakan sisi positif dari perang dagang anatara Amerika dan China. Sebagai negara yang berorientasi ekspor, Indonesia dapat memperoleh beberapa pasar impor AS dari China di mana barang-barang sekarang lebih mahal karena tarif. Namun, jika perang dagang ini meningkat secara serius, yang mana menurutnya mungkin terjadi, maka itu dapat berdampak negatif terhadap Indonesia melalui perlambatan arus investasi global.

Kekacauan Brexit memperkuat salah satu ketakutan terbesar Wall Street yakni memperlambat pertumbuhan global. Jerman dan Jepang sudah dalam kontraksi ekonomi, sementara ekonomi China tengah menderita akibat gelombang tarif. Tapi hal tersebut menjadi menarik bagi pasar saham dan berbagai instrumen di dalamnya. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menyusun strategi jangka pendek dan menengah.

”Untuk prediksi kami di kuartal pertama tahun 2019 adalah sebagai Chinese Yuan (USD/CNH) = 7.3 di Q1 2019, Indonesia IDX index = 560 by di Q1 2019, Indonesia Rupiah (US$/IDR) = <14,000 di Q1 2019,” ujarnya.

Sedangkan 5 instrumen yang wajib diperhatikan pada kuartal pertama 2019 adalah: pertama, gold atau emas, tren naik jangka panjang baru bisa dimulai di atas $1400 per oz. Kedua, British Pound – Brexit menciptakan peluang jangka panjang untuk dibeli dengan harga yang murah. Ketiga, Alibaba – jika perang dagang mereda – maka harga murah vs FAANG (Facebook, Apple, Amazon, Netflix, Google). Keempat, Facebook – angka pengguna akan mulai menurun untuk jangka panjang, karena pengguna yang lebih muda akan mencari media sosial alternatif lainnya. Kelima, Apple – jika perang dagang berlanjut, iPhone yang dibuat di China akan terpengaruh dan permintaan konsumen China tetap diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan Apple.

Menurutnya, London Capital Group (LCG) memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri trading. Perseroan sebagai salah salah satu penyedia CFD (contract for difference) terdepan di dunia. LCG berkomitmen menciptakan harga kompetitif, teknologi canggih, dan layanan profesional kepada segala tipetrader. Dalam 20 tahun sejarah LCG, dari sebuah perusahaan trading kecil menjadi pemain global yang diakui dunia.

LCG terdaftar secara publik di London. “Spread kami yang tipis dan margin requirement yang rendah membuat kami menjadi salah satu pilihan penyedia CFD. Trading ribuan pasar global di 9 kelas aset termasuk forex, saham, komoditas, obligasi dan suku bunga, vanilla option, ETF, dan mata uang crypto,” jelasnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved